JAKARTA – Kelompok peretas atau hacker dikabarkan mengakses data sensitif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI. Hal tersebut diungkap sebuah akun media sosial X @TodayCyberNews pada Minggu (14/1/2024).
“Pelanggaran Data di PT Kereta Api Indonesia. (http://kai.id). Sebuah kelompok peretas mengeklaim telah mengakses data sensitif, termasuk info karyawan, detail pelanggan, dan lainnya dari perusahaan kereta api nasional Indonesia,” tulis akun X @TodayCyberNews
Peretas meminta uang tebusan dalam waktu 15 hari sebagai acaman akan mempublikasikan semua data yang mereka dapatkan. Uang tebusan dengan nominal sebesar 11,69 Bitcoin tersebut hampir setara dengan Rp7,9 miliar.
Vice President (VP) Public Relations PT KAI, Joni Martinus, menegaskan sampai saat ini belum ada bukti data KAI mengalami kebocoran seperti yang dinarasikan dalam unggahan, pihak PT KAI masih melanjutkan peyelidikan.
“Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur face recognition boarding gate yang dipergunakan oleh KAI,” ujar Joni (17/1).
Joni menjamin keamanan seluruh data KAI, termasuk sistem operasi teknologi informasi (IT). Penjualan tiket online dan pengenalan wajah di gerbang keberangkatan di semua stasiun akan tetap menjadi metode pembayaran yang efektif.
Joni berpendapat bahwa, manajemen keamanan informasi di KAI bersifat komprehensif. Pihaknya menerapkan sistem manajemen keamanan informasi yang mematuhi standar internasional ISO 27001 tentang Standardisasi Manajemen Keamanan Informasi.
Untuk pemeriksaan lebih lanjut PT KAI akan bekerja sama dengan pihak berwenang dalam menyelidiki kasus pemerasan tersebut.
Joni menambahkan, KAI selalu meningkatkan kewaspadaan sumber informasi bagi kenyamanan pelanggan dalam mengunakan transportasi kereta api.
“KAI secara berkala terus meningkatkan keamanan siber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu,” pungkasnya.(clue)