Dedi Mulyadi Soroti Kerusakan Infrastruktur dan ISPA di Parung Panjang, Gubernur Jakarta Siap Kerja Sama

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam menangani persoalan yang terjadi di wilayah Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Pokoknya kalau kolaborasi, gubernur dan wakil gubernur jakarta dengan siapa saja yang siap,” ungkap Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, pada Selasa malam (17/6/2025).

Selanjutnya, Dedi Mulyadi sebelumnya mengungkapkan keprihatinannya terkait kerusakan infrastruktur di Kecamatan Parung Panjang dan tingginya kasus infeksi saluran pernafasan akut (ISPA). Yang dialami oleh masyarakat akibat aktivitas pembangunan di Jakarta dan Tangerang.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Gubernur Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama (FKD-MPU) yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (17/6/2025). Dalam acara tersebut, Pramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, dan Andra Soni, Gubernur Banten, juga turut hadir.

Kerusakan Infrastruktur Parung Sebabkan ISPA

Dalam pertemuan itu, gubernur Jawa Barat menyampaikan bahwa material bahan bangunan dari Parung Panjang berperan penting dalam mendukung pembangunan di DKI Jakarta dan wilayah Tangerang. Namun, di sisi lain, proses distribusi bahan bangunan tersebut juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur dan berkontribusi pada peningkatan kasus ISPA di kalangan warga.

“Tumbuhlah hotel-hotel, kawasan perumahan mewah yang memberikan multiplier efek ekonomi bagi lingkungan, meningkatkan pendapatan pajak daerah. Tetapi Parung Panjang-nya mengalami masalah, problemnya apa? infrastrukturnya hancur total, masyarakatnya kena ISPA,” ujar Dedi Mulyadi.

Kemudian, Dedi Mulyadi menyatakan bahwa diperlukan anggaran sekitar Rp1,2 triliun untuk membangun infrastruktur berkualitas di Parung Panjang. Ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan secara bertahap melakukan perbaikan infrastruktur tersebut. Namun, ia menekankan pentingnya berdiskusi dan mencari solusi bersama dengan pihak Jakarta dan Tangerang terkait permasalahan yang ada di Parung Panjang.

“Harus ada yang dibicarakan dengan Tangerang dengan DKI, pertumbuhan pembangunan yang terjadi di Jakarta yang melahirkan multiplier effect dan lahirnya orang-orang kaya baru di bidang properti, itu melahirkan kemiskinan dan residu pembangunan penderitaan bagi rakyat Jabar, harus ada recovery yang dilakukan secara bersama,” ucapnya.(clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *