Subang — Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAI Darussalam Kunir kembali menunjukkan komitmen nyatanya terhadap isu strategis di dunia pendidikan melalui penyelenggaraan talkshow akademik bertajuk “Membangun Lingkungan Aman dalam Dunia Pendidikan”.
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (19/12/25) di Balai Pertemuan Pondok Pesantren Darussalam Kunir ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk memosisikan diri sebagai pengawal keamanan di lingkungan kampus dan sekolah, sekaligus menjadi bagian dari rangkaian kemeriahan menyambut Wisuda Perdana STAI Darussalam Kunir.
Dalam sambutan pembukanya, Octavian selaku Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Darussalam Kunir sekaligus Ketua Pelaksana Kegiatan, menegaskan bahwa penyelenggaraan talkshow ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
“Mahasiswa tidak hanya berperan sebagai agen perubahan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mengawal isu perlindungan di dunia pendidikan,” terang Octavian.
Hal ini sejalan dengan pandangan Septian Eka Prahardik, M.Pd, selaku Wakil Ketua (PK III) Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, yang menekankan visi institusi dalam pengembangan karakter dan nilai kemanusiaan sembari memperkenalkan profil kampus kepada para tamu undangan.
Diskusi yang dipandu oleh moderator Bapak Andri Kohar, M.Pd dan Bapak Ikhwanudin Ova Mustofa, M.Pd berlangsung dinamis dengan menghadirkan perspektif dari berbagai otoritas penting.
Ibu Fera Maulidya Sukarno, M.Pd dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Bapak Kabidin, S.E., M.M dari KPAD Subang, serta Bapak Yogi Suprayogi, S.H., M.H dari Bapas Subang secara mendalam mengupas bahwa keamanan pendidikan tidak hanya soal fisik, melainkan mencakup aspek psikologis, sosial, dan hukum.
Para narasumber menyoroti pentingnya pencegahan perundungan dan perlindungan hak warga belajar melalui kolaborasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan aparat penegak hukum.
Kehadiran peserta yang beragam, mulai dari delegasi BEM STIE Miftahul Huda Pamanukan, Institut Miftahul Huda, dan STIE Al-Amar Subang, hingga pengurus OSIS dari SMK Raditya Yudha, SMAN 1 Compreng, serta jajaran sekolah di lingkungan Darussalam Kunir dan Pagaden, menunjukkan adanya kesadaran kolektif yang tinggi terhadap isu ini.
“Melalui inisiatif ini, DEMA STAI Darussalam Kunir berharap dapat memantik komitmen bersama untuk mewujudkan pendidikan yang bermartabat dan berkeadilan bagi seluruh warga belajar di Kabupaten Subang,” tutup Octav.

