Dijemput dan Diikhtiarkan Jimat, Ini Perjalanan Pembangunan Perpusda

Perpustakaan Subang yang kini berdiri megah di jalan Jl. Jend. Achmad Yani, Pasirkareumbi tersebut telah selesai dari tahun lalu. Namun sampai saat ini belum juga diresmikan karena beberapa kendala.

Kepada Cluetoday, kepala dinas arsip dan perpustakaan Subang, Yeni Nuraeni menyebutkan perpustakaan direncanakan akan diresmikan akhir tahun 2024 ini.

Bukan tidak diusahakan, kepala dinas sebelumnya akan meresmikan Perpustakaan sehari sebelum masa jabatan H. Ruhimat usai, yaitu 18 Desember 2023. Namun, keinginannya dihadiri oleh kepala perpus nasional juga belum terlaksana karena beberapa kendala.

“Mudah-mudahan bapak Kepala Perpustakaan Nasional mau hadir di Subang, sekaligus meresmikannya, jikapun tidak dihadiri, kita tetap akan melaksanakannya pada hari Senin, tepatnya tanggal 18 Desember 2023, atau sehari sebelum masa jabatan pak Bupati berakhir,” pungkas Alm. Rachmat Faturochman, kala itu.

Bagaimanapun juga, perpustakaan itu juga hasil keringat Kang Jimat yang menjemput bola. Keinginan Kabupaten Subang untuk memiliki gedung perpustakaan daerah (perpusda) yang representative, tidak mudah.

Perjalanan Dimulai Tahun 2022

Pada saat itu, 23 Februari 2022 lalu, alm. Rahmat Fattharahman yang saat itu menjabat sebagai kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Subang menyampaikan rencananya kepada bupati, H. Ruhimat di ruang rapat segitiga, rumah Dinas bupati Subang pada Rabu (23/02/2023).

Rapat tersebut bertujuan untuk mencari solusi terkait masalah pembangunan perpusda. Pada saat itu, Rahmat meminta dukungan kepada bupati yang kerap disapa Kang Jimat untuk mendukung niatnya.

Pasalnya, bukan hanya Subang yang mengajukan rencana tersebut kepada perpusnas. Ada daerah lain yang juga mengajukan dukungan dana perpusnas.

Subang dengan segala kesiapannya berhasil memperoleh dana tersebut. Dia mencaritakan proses pembangunan Perpusda Subang sudah mendapat dukungan dari Perpustakaan Nasional.

“Pertama kami sudah bertemu dengan koordinator pembangunan perpustakaan Nasional. Menurut beliau, yang paling penting ada dukungan dari kepala daerah dan lahan yang akan digunakan tidak bermasalah. Menurut saya dua hal tersebut sudah terpenuhi,” ungkap Rahmat kala itu.

Hal itu disambut positif oleh bupati Subang,  Kang Jimat memberikan apresiasi atas perkembangan rencana pembangunan Perpustakaan Daerah Kabupaten Subang.

Menurutnya, Perpustakaan Daerah akan menjadi alternatif bagi warga Subang. “Angkat jempol dari saya. Ngajul ieu mah namana,” ucapnya.

Subang Harus Jaminkan Performa Literasi

Tak hanya dukungan verbal, dua bulan kemudian, tepatnya pada (8/4/2022), Jimat yang didampingi Aceng Kudus bertolak ke Jakarta  untuk menindaklanjuti rencana tersebut.

Di gedung perpustakaan nasional, Jimat pun merayu kepala perpusnas RI agar terus berkomitmen dan mau bersinergi dengan perpustakaan daerah.

Jimat memperjuangkan Dana Alokasi Khusus  (DAK) dari perpusnas RI untuk pembangunan perpusda Subang.

Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas RI, Drs. Deni Kurniadi pun akhirnya menyatakan kesiapan Perpusnas RI untuk bersinergi dengan Perpustakaan Daerah.

“Kami siap bersinergi dengan Perpustakaan Daerah. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai pembina seluruh perpustakaan di Indonesia,” ucapnya.

Deni menambahkan, Perpusnas memiliki kewenangan untuk memberikan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp10 milyar untuk Kabupaten/Kota dengan beberapa kriteria penilaian yang harus terpenuhi.

“Peluang yang kami berikan harus berbanding lurus dengan kesiapan daerah, yang paling utama kepemilikan tanah dengan luas minimal 5.000 meter persegi untuk pembangunan, dokumen perencanaan yang detail, dan semua dokumen tersebut dapat diupload ke aplikasi Krisna,” jelasnya.

Tak hanya kesiapan lahan, demi memenangkan dana pembangunan tersebut, perpusda juga harus memenuhi dua indikator Performa perpustakaan yaitu membangun gemar membaca dan membangun indeks literasi masyarakat yang harus dilaporkan setiap tahun.

Dengan beberapa syarat dan indikator yang harus dipenuhi, Kang Jimat menyatakan sepakat dengan Kepala Perpusnas RI terkait sinergitas yang dibangun keduanya serta pentingnya ‘Iqra’. “Setelah saya renungkan, betapa bermanfaatnya iqra atau membaca itu,” ucap Jimat.

Minat baca yang disyaratkan harus memiliki performa yang meningkat, akan Jimat usahakan.

“Sejauh ini peminat baca di Subang masih lebih tinggi daripada yang tidak berminat. Namun, jangan sampai peminat tergerus oleh yang tidak berminat,” katanya.

Bukan apa – apa, sebelum direvitalisasi, tepatnya tahun 2019, perpustakaan Subang hanya dikunuungi kurang dari 100 pengunjung perhari. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Kadisarpus sebelumnya, Ade Mulyawadi pada 2019 lalu.

“Jumlah kunjungan warga ke perpustakaan yang tidak lebih dari 100 orang perhari menjadi indikator. Bisa disebut jika minat baca (di Subang) masih rendah,” katanya (18/3/2019) lalu.

Pemda Siapkan Lahan

Subang tak hanya membawa narasi literasi, demi memenangkan dana pembangunan perpusda, pemkab telah menyiapkan sebidang tanah yang telah memenuhi ketentuan.

“Kami sudah siapkan lahan yang sangat strategis dan sudah menjadi milik Pemda. Di bayangan kami, pembaca dapat sekaligus berwisata ke Perpusda yang akan dibangun. Selain itu sudah kami siapkan sertifikat tanah yang mutlak legal tanah tersebut milik Pemda Subang,” tutur Jimat.

Kang Jimat menyampaikan bahwa apa yang dia perjuangkan adalah demi minat baca generasi penerus Subang, sehingga Kang Jimat memohon agar DAK dari Perpusnas RI dapat dialokasikan untuk Subang.

“Ini semua kami lakukan demi minat baca generasi penerus Subang, sehingga syukur apabila DAK sudah dialokasikan untuk Subang, namun apabila belum, semoga dapat segera dialokasikan untuk Subang,” pungkasnya.

Bersama Disarpus, Jimat pun telah menyiapkan konsultan beserta grand design pembangunan Perpusda Subang.

Eri, Konsultan dalam pembangunan Perpusda Subang menjelaskan lokasi pembangunan Perpusda Subang di samping gedung Disparpora dengan luas 500 M2 dan mengusung desain bangunan serta suasana yang membuat nyaman bagi para pengunjung perpustakaan.

“Diharapkan, Perpusda Subang dapat menjadi ikon baru Kabupaten Subang,” katanya.

Pembangunan pun dimulai pada 1 Juni 2023 dengan kontrak pekerjaan 6 bulan dan berhasil dirampungkan sesuai target.

Harapan Disarpus kala itu, Perpustakaan dapat diresmikan sehari sebelum purna tugas Ruhimat, tepatnya tanggal 18 Desember 2023.

Meski belum diresmikan, perpus yang berdiri dua lantai dengan design yang modern tersebut telah digunakan dan banyak dikunjungi oleh sekolah maupun mahasiswa perguruan tinggi.

Perpus merupakan karya megah yang dibangun Alm. Kadis Perpus bersama dengan Bupati Ruhimat. Komunikasi yang terjalin baik dan kesiapan Subang dalam menghadirkan kemewahan literasi mampu Ruhimat jemput hingga akhirnya berdiri megah.

Karya Infrastruktur Merupakan Bukti Capaian Jimat

Bermodal keberhasilan pemerintahan sebelumnya, Jimat pun kembali mencalonkan diri sebagai calon bupati 2024 – 2029.

Keberhasilan infrastruktur di masa pemerintahan Ruhimat memang patut di apresiasi. Hal ini juga ditanggapi oleh tim pemeningan Jimat, Farah Puteri Nahlia.

“Secara objektif karya-karya tersebut itu memang evidence (bukti) atas capaian atau hasil dari sebuah upaya pembangunan yang dipimpin oleh Bupati dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Kab.Subang. Dari karya tersebut yang harus ditangkap publik adalah Pa Jimat itu sangat mengerti bahwa Subang kedepan bisa menghadapi masalah Urban Sprawl maka karya pa Jimat sangat fokus pada penyiapan infrastruktur fisik, penyiapan (mental) SDM serta regulasi yang pro atas kepentingan lokal.

Farah menyebut, meskipun terdapat beberapa hambatan, arah peningkatan PAD sudah jelas.

“Kendati semua upaya tersebut masih terhambat refocusing dan keterbatasan fiskal. Namun arah peningkatan Pendapatan Asli Daerah sudah jelas pondasinya dibangun dimasa kepemimpinan Jimat,” tegas farah.(Sin/Clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *