Diklat PTDI-STTD 2025 Resmi Dibuka, Pemkot Cirebon Dorong Kesadaran Kolektif di Jalan Raya

Sumber foto: Devi Triya Andriyani

CIREBON – Pemerintah Kota Cirebon terus menunjukkan komitmennya dalam membangun budaya tertib berlalu lintas. Hal ini terlihat dengan terbukanya kegiatan Diklat Pemberdayaan Masyarakat PTDI-STTD Tahun 2025. Oleh Plt Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Sumanto, di Akademi Maritim Suaka Bahari, Kamis (9/10/2025).

Dalam sambutannya, Plt Sekda menekankan bahwa pelatihan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga harus menjadi ruang pembentukan kesadaran kolektif.

“Transportasi bukan sekadar soal kendaraan dan jalan, tetapi juga mencerminkan disiplin sosial dan kepedulian terhadap sesama pengguna jalan. Kita perlu membangun budaya keselamatan sebagai tanggung jawab bersama,” ujar Sumanto.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Politeknik Transportasi Darat Indonesia – STTD, atas konsistensinya menggelar program pemberdayaan masyarakat ini secara berkelanjutan di berbagai daerah.

“Kegiatan ini adalah contoh nyata bagaimana lembaga pendidikan dapat hadir langsung di tengah masyarakat, membekali mereka dengan keterampilan sekaligus semangat untuk menjadi agen perubahan,” lanjutnya.

Kegiatan ini meliputi peserta dari berbagai latar belakang. Mulai juru parkir, pengatur lalu lintas, pengemudi angkutan umum, kendaraan khusus, hingga pelajar SMA sebagai pelopor keselamatan jalan masa depan.

“Terima kasih kepada Dinas Perhubungan yang telah memfasilitasi kegiatan ini dengan baik, serta kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, mulai dari penyediaan sarana, narasumber, hingga logistik,” kata Sumanto.

Plt Sekda Dorong Program Edukatif dan Kolaboratif untuk Wujudkan Kota Cirebon Aman dan Tertib

Sumber foto: Devi Triya Andriyani

Ia juga menyinggung visi besar Kota Cirebon untuk menjadi kota yang Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Aman, dan Berkelanjutan. Salah satunya dengan terwujudnya program tersebut melalui sistem transportasi yang aman dan ramah lingkungan.

“Keselamatan lalu lintas adalah fondasi dari kota yang maju. Kota yang baik bukan diukur dari jumlah kendaraan, melainkan dari warganya yang saling menghargai di jalan,” tegasnya.

Plt Sekda juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan tujuan tersebut. Ia pun mengajak peserta untuk melihat pelatihan ini sebagai investasi sosial jangka panjang.

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan keilmuan dari lembaga seperti PTDI–STTD, serta partisipasi aktif masyarakat sebagai pelaku sekaligus pengawas sosial di ruang publik,” ungkapnya.

Plt Sekda berharap seluruh peserta menularkan ilmu dan semangat untuk terciptanya lalu lintas lebih tertib Kota Cirebon. Pemerintah Kota Cirebon berkomitmen untuk terus memperkuat program-program edukatif dan kolaboratif demi menciptakan kota yang lebih tertib, aman, dan manusiawi.

“Mari jadikan pelatihan ini sebagai awal dari gerakan bersama. Jadilah pelopor perubahan di lingkungan masing-masing, menegur dengan santun, mencontohkan kedisiplinan, dan menjadikan jalan raya sebagai ruang aman bagi semua,” tutup Sumanto. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *