Diplomat Indonesia Tewas Ditembak Saat Bersepeda di Peru

PERU – Seorang staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, tewas ditembak saat bersepeda pulang menuju rumahnya. Peristiwa yang kini tengah diselidiki sebagai kasus pembunuhan berencana (contract killing).

Menurut rekaman kamera pengawas lokasi kejadian, penembakan berlangsung secara brutal. Pelaku, yang tampak mengenakan helm, menembak Zetro sebanyak tiga kali:. Dua tembakan pertama mengenai tubuhnya hingga terjatuh, dan tembakan ketiga dilayangkan ke kepala saat korban sudah dalam posisi terbaring. Pelaku kemudian melarikan diri bersama seorang rekan yang menunggu di atas sepeda motor.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin malam waktu setempat saat Zetro sedang bersepeda pulang dari tempat kerjanya. Polisi menekankan bahwa tidak ada barang berharga yang dicuri, indikasi kuat bahwa serangan ini bersifat terarah dan disengaja.

Kepala Kepolisian dan Jaksa Penuntut Umum Peru saat ini tengah mendalami kasus ini dengan serius. Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, menyebut insiden ini sebagai “qualified homicide” atau pembunuhan berencana, menambahkan bahwa pelaku tampaknya telah menunggu korban sejak beberapa hari sebelum kejadian.

Pemerintah Peru mengecam keras aksi kekerasan ini. Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer, menyampaikan belasungkawa mendalam dan menjamin peningkatan keamanan bagi seluruh staf KBRI Lima.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyampaikan duka mendalam atas wafatnya Zetro Leonardo Purba, yang dikenal sebagai diplomat berdedikasi dan telah bertugas di Peru selama sekitar lima bulan. Ia juga meminta agar penyelidikan dilakukan secara terbuka, cepat, dan transparan, serta memastikan perlindungan maksimal bagi warga negara Indonesia dan diplomat di Peru.

Korban meninggalkan seorang istri dan tiga anak, yang saat ini masih berada di bawah pengawasan dan perlindungan aparat setempat.

Belakangan, alarm keamanan turut dibunyikan setelah data menunjukkan lonjakan tajam kekerasan di Peru sepanjang 2025. Angka pembunuhan dilaporkan naik lebih dari 20–28 % dibanding tahun sebelumnya, menjadikannya periode paling mematikan sejak 2017. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *