JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachmatarwata, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan dan investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) periode 2008-2018. Kejagung menyebut kasus ini menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 16,8 triliun.
Penetapan Isa sebagai tersangka diumumkan oleh Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Abdul Qohar.
“Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan investigasi dalam rangka penghitungan kerugian negara atas pengelolaan keuangan dan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya periode tahun 2008-2018, sejumlah Rp 16.807.283.375.000,” ujar Qohar dalam konferensi pers di Kantor Kejagung, Jumat (7/2/2025), dikutip dari Kompas.com.
Kasus Jiwasraya dan Peran Isa Rachmatarwata
Kasus Jiwasraya bermula ketika pada tahun 2008, perusahaan asuransi pelat merah ini mengalami defisit keuangan sebesar Rp 5,7 triliun akibat ketidakseimbangan antara aset dan kewajiban terhadap pemegang polis.
Pada tahun 2009, direksi Jiwasraya yang saat itu ada pada pimpinan oleh Hendrisman Rahim, Hary Prasetyo, dan Syahmirwan, berusaha menutup kerugian dengan meluncurkan produk JS Saving Plan, sebuah produk asuransi yang menawarkan bunga tinggi, yaitu 9 persen-13 persen.
Mengutip dari CNN Indonesia, angka ini jauh di atas suku bunga rata-rata Bank Indonesia yang hanya berkisar 7,5 persen-8,75 persen. JS Saving Plan akhirnya menjadi beban besar bagi Jiwasraya karena imbal hasilnya tidak imbang dengan hasil investasi yang memadai.
Hingga tahun 2017, Jiwasraya mengumpulkan premi sebesar Rp 47,8 triliun dari produk ini. Tetapi investasi tersebut tidak mengikuti prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Sebagian besar dana masuk saham-saham bermasalah atau “gorengan”, menyebabkan nilai portofolio anjlok dan kerugian negara mencapai Rp 16,8 triliun.
Kepala Biro Perasuransian pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) periode 2006-2012, Isa Rachmatarwata di duga memberikan persetujuan terhadap pemasaran JS Saving Plan. Meskipun mengetahui kondisi keuangan Jiwasraya yang sudah dalam keadaan insolven.
Kejagung mengungkapkan bahwa persetujuan tersebut di terima melalui dua surat:
• Surat Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Nomor: S.10214/BL/2009 tanggal 23 November 2009 tentang Pencatatan Produk Asuransi Baru Super Jiwasraya Plan.
• Surat Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Nomor: S.1684/MK/10/2009 tanggal 23 November 2009 tentang Pencatatan Perjanjian Kerjasama Pemasaran Produk Super Jiwasraya dengan PT ANZ Panin Bank.
“Padahal pada saat itu tersangka tahu kondisi riil PT AJS dalam keadaan insolvensi,” ujar Abdul Qohar.
Penahanan Isa dan Tersangka Lain

Mengutip dari CNBC Indonesia, Isa Rachmatarwata langsung ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka. Kejagung menahannya di Rutan Salemba Cabang Kejagung selama 20 hari ke depan untuk keperluan penyidikan lebih lanjut.
“Terhadap tersangka pada malam ini dilakukan penahanan selama 20 hari ke depan di Rutan Salemba Cabang Kejagung,” ungkap Abdul Qohar.
Selain Isa, Kejagung telah menetapkan 13 tersangka lainnya dalam kasus Jiwasraya, termasuk:
• Hendrisman Rahim, mantan Direktur Utama Jiwasraya.
Hary Prasetyo, mantan Direktur Keuangan Jiwasraya.
Syahmirwan, Kepala Divisi Investasi dan Keuangan Jiwasraya.
Joko Hartono Tirto, Direktur PT Maxima Integra.
Heru Hidayat, Komisaris Utama PT Trada Alam Minera.
Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama PT Hanson International Tbk.
Menanggapi penetapan Isa sebagai tersangka, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyatakan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
“Kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro.
Deni menambahkan bahwa pihaknya belum bisa memberikan informasi terkait siapa yang akan menggantikan posisi strategis Isa di Kemenkeu selama proses hukum berjalan.
Kasus Jiwasraya terus berkembang dengan penetapan Isa Rachmatarwata sebagai tersangka baru. Kejagung menilai bahwa Isa memiliki peran dalam menyetujui pemasaran produk JS Saving Plan yang berujung pada kerugian negara sebesar Rp 16,8 triliun.
Saat ini, Isa telah ditahan dan Kementerian Keuangan masih menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kasus ini.(Clue)
baca juga : https://cluetoday.com/akbp-bintoro-dipecat-dari-polri-terkait-dugaan-pemerasan-dan-suap-kasus-pembunuhan/
follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==