Ditengah Tarif “Trump”, PT. U-Jump Justru Tingkatkan Ekspansi Pasar

Supervisor HRD PT. U-Jump, Nurlaela, bersama Bupati Subang, Reynaldy, saat pembukaan rekrutmen pekerja, Kamis (17/04/25). Foto: Istimewa.

Subang–Ditengah kebijakan penerapan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sektor garment atau tekstil di Indonesia diperkirakan terdampak kebijakan tersebut. Terlebih yang memiliki tujuan pangsa pasar AS.

Data Badan Pusat Statistik menyebut, pada 2024, ekspor pakaian dan aksesorinya (rajutan) Indonesia ke AS senilai US$ 7 miliar. Kebijakan tersebut mengancam sektor garment dan ancaman PHK pekerja.

Meski begitu, hal berbeda terjadi di PT. Uwu Jump (U-Jump) Indonesia. Produsen rajutan yang pabriknya berlokasi di Subang, justru mengalami peningkatan jumlah pembeli produk mereka.

Menurut Supervisor Human Resource Development (SPV HRD) PT U-Jump, Nurlaela, jumlah pembeli (buyer) terus meningkat dari 42 buyer dari Eropa dan AS. Kini, mereka melakukan produksi untuk jenama Eiger.

“Sebenarnya dari PT. U-Jump sendiri, awal tahun itu kita justru malah bertambah buyer (pembeli) yang datang ke kita. Jadi kita itu asalnya dari sekitar 42 (buyer) sekarang (tambah) ada lagi,” kata Nurlaela, Kamis (17/04/25) di Disnaker Subang.

Menurutnya, pemilik atau owner PT. U-Jump justru melihat peluang dari kondisi ekonomi pasca kebijakan tarif Trump. Untuk meningkatkan kepercayaan pembeli, perusahaanya meningkatkan standar ketat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Jadi di tengah situasi (tarif Trump) ada kesempatan peluangnya. Tapi memang buyer-nya itu Amerika sama Eropa,” ucap Nurlaela.

Bahkan, mereka melakukan perekrutan tenaga kerja sebanyak 80 lowongan kerja. Perekrutan tersebut mendapatkan animo besar dengan jumlah pendaftar 2500 orang bekerjasama dengan Disnaker Subang.

“Kita mendukung pemerintah mencegah pungli dan calo tenaga kerja,” kata dia.

Selain itu, PT. U-Jump akan membangun pabrik barunya di Majalengka. Hal ini untuk meningkatkan produksi mereka. “Di sana (Majalengka) karena tenaga kerja ya dan UMK,” pungkasnya.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *