SUBANG-PDI Perjuangan dan Golkar memiliki dominasi yang kuat di Subang. Pada masa Orde Baru, Subang jadi basis suara Golkar.
Sebaliknya, setelah reformasi, PDIP tampil sebagai partai dominan. Terbukti, pada periode 1999-2004, PDIP menjadi pemenang Pemilu Legislatif dan menempatkan kadernya menjadi ketua DPRD.
Selanjutnya, dominasi PDIP terus langgeng hingga Subang mendapat julukan ‘kandang banteng’ di Jawa Barat. Selain menempatkan kader sebagai ketua DPRD, kader PDIP juga selalu menang di Pilkada 2003, 2008 dan 2013.
Kader PDIP yang pernah menduduki jabatan bupati, wakil bupati atau Plt bupati yaitu Eep Hidayat (2003-2012), Maman Yudhia (2008), Ojang Sohandi (2013-2016) dan Ating Rusnatim (2017).
Sedangkan Golkar baru berhasil mengantarkan kadernya ke kursi eksekutif pada Pilkada 2013. Yaitu Ketua DPD Golkar Imas Aryumningsih menjadi wakil bupati Subang mendampingi Ojang Sohandi.
Pertarungan Golkar versus PDIP di Pilkada selalu menjadi perhatian. Pada Pilkada 2008, Imas Aryumningsih berpasangan dengan aktor tampan Primus Yustisio. Keduanya diusung Golkar, PAN dan Demokrat melawan incumbent Eep Hidayat yang berpasangan dengan ajudannya Ojang Sohandi.
Pertarungan sengit pun terjadi. Berakhir dengan perolehan suara sangat tipis: 2 persen. Pasangan Eep Hidayat-Ojang Sohandi meraih 34,10 persen sedangkan pasangan Imas-Primus meraih 32,85 persen. Isu kecurangan pemilu pun mencuat. Hingga Imas-Primus harus legowo kalah.
Di Pilkada 2013, PDIP dan Golkar memilih berkoalisi. Ojang jadi Bupati Subang sisa masa jabatan. Sebab Eep tersandung kasus hukum pada 2012. Ojang yang diusung PDIP berpasangan dengan Imas Aryumningsih yang diusung Golkar.
Pasangan ini menang telak, meraih 54 persen suara. Menyisihkan lima pasangan lainnya. Membuktikan bahwa koalisi merah-kuning begitu kuat di Subang.
“Awalnya Imas menolak, tapi kemudian “dipaksa”. Saat itu pertemuan dengan Sekjen Golkar Idrus Marham. Ibaratnya kawin paksa, tapi kan terbukti menang,” kata seorang politisi, tim pemenangan Ojang-Imas saat itu.
Terkait kuatnya PDIP di akar rumput pernah disampaikan politisi PDIP Beni Rudiono kepada media. “Ibaratnya, tidur saja, PDIP sudah punya lima kursi. Itu kalau gak ngapa-ngapain,” kata Beni yang sudah 5 periode jadi anggota DPRD.
Meski dicap sebagai partai Orde Baru, nyatanya Golkar di Subang tidak pernah menjadi partai “gurem”. Selalu meraih lebih dari 5 kursi. Punya pengaruh kuat di masyarakat.
Golkar periode 1999-2004: 12 kursi, 2004-2009: 13 kursi, 2009-2014: 6 kursi, 2014-2019: 7 kursi, 2019-2024: 9 kursi, 2024-2029: 10 kursi.
Golkar memang menghadapi prahara serius saat Pilkada 2018 lalu. Calon yang diusung Imas Aryumningsih, incumbent sekaligus Ketua DPD Golkar Subang ditangkap KPK.
Kepemimpinan Golkar limbung dan sudah dipastikan kalah dalam Pilkada. Tapi prahara itu seolah menjadi berkah buat Ruhimat-Agus Masykur. Mulus menang Pilkada 2018.
Ketua DPD Golkar Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi kemudian mengambil langkah mengangkat Elita Budiarti menjadi Ketua DPD Golkar Subang. Jadi komandan tempur saat Pilkada. Sebelum di Golkar, Elita pernah mesra dengan PDIP.
Meski Golkar kalah, Elita tetap tegar. Pasangan Imas-Sutarno harus menerima kenyataan finish di posisi buncit. Setelah pasangan Dedi J-Budi Setiadi yang diusung PDIP.
“Kondisi yang berat bagi kami, tapi kami masih bisa membuktikan, kami tetap solid dan akan segera melakukan konsolidasi internal,” kata Elita saat itu, kepada sejumlah media di kantor DPD Golkar Subang tahun 2018 lalu.
Elita bergerak cepat menata struktur pengurus partai. Bongkar pasang pengurus dari tingkat kabupaten hingga desa. Beberapa mantan pejabat Pemda Subang ditarik menjadi pengurus.
Elita menyadari, pertarungan kedua segera datang yaitu Pileg 2019. Itulah momen pembuktian dirinya sebagai Ketua Golkar melanjutkan kepemimpinan Imas. Benar saja, Golkar tampil percaya diri.
Elita berhasil membawa Golkar hampir memenangi Pileg 2019. Berhasil menambah 2 kursi. Dari sebelumnya 7 kursi menjadi 9 kursi. Mendudukan Elita sebagai Wakil Ketua DPRD. Karir politik Elita tak terduga dan tak terbendung.
Kini Elita dan Golkar tengah mencoba mengukir sejarah politik di Subang. Di Pileg 2024, Golkar menjadi pemenang. Menumbangkan dominasi PDIP yang selalu menang Pileg sejak 1999. Kursi ketua DPRD sudah di tangan.
Golkar juga mengantarkan Elita duduk di senayan, sebagai anggota DPR RI periode 2024-2029. Di Pilkada 2024 Golkar tengah berjuang memenangkan putra Elita yaitu Reynaldi Putra Andita sebagai Bupati Subang. Berpasangan dengan Ketua DPD PKS Agus Masykur.
Tidak mudah, harus berhadapan dengan incumbent Ruhimat-Aceng Kudus dan pasangan Asep R Dimyati-Lina Marliana. “Jangan percaya survey hari ini. Kami optimis bisa menyalip,” demikian kata Elita usai audiensi dengan Pj Bupati Subang pada 13 September 2024 lalu.(clue)