BALI – Insiden mengejutkan terjadi di kawasan wisata Monkey Forest Ubud, Bali, ketika sebuah pohon beringin besar tumbang dan menimpa dua wisatawan asing (WNA) pada Rabu sore (11/12/2024). Kedua korban, yang berasal dari Jerman dan Australia, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 15.30 WITA, saat area wisata ramai oleh pengunjung. Menurut saksi mata, angin kencang tiba-tiba melanda kawasan tersebut, menyebabkan pohon beringin tua yang berada di dekat pintu masuk taman tumbang secara mendadak.
Kronologi Kejadian
Made Wijaya, seorang pedagang lokal yang berada di lokasi, mengatakan bahwa pohon beringin tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda rapuh sebelumnya.
“Anginnya memang kencang, tapi kami tidak menyangka pohon sebesar itu bisa tumbang. Korban sedang berjalan di bawahnya ketika pohon tiba-tiba roboh,” katanya.
Tim SAR dan petugas keamanan Monkey Forest segera mengevakuasi korban dan mensterilkan lokasi kejadian. Salah satu korban mengalami patah tulang kaki, sementara yang lain hanya mengalami luka ringan.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Ubud Medical Center untuk mendapatkan perawatan. Pihak rumah sakit mengonfirmasi bahwa kondisi korban kini stabil.
“Korban dengan patah tulang akan menjalani operasi kecil, sementara satu korban lainnya hanya membutuhkan observasi dan perawatan ringan,” ujar dr. Putu Widiantara, dokter yang menangani korban.
Tanggapan Pengelola Monkey Forest
Manajemen Monkey Forest menyampaikan permohonan maaf atas insiden tersebut dan berjanji untuk meningkatkan pemeriksaan keamanan di kawasan wisata.
“Kami sangat menyesal atas kejadian ini. Sebagai langkah pencegahan, kami akan melakukan inspeksi menyeluruh terhadap semua pohon di area taman,” kata I Wayan Adnyana, manajer operasional Monkey Forest.
Menurut Adnyana, pohon beringin yang tumbang tersebut merupakan salah satu pohon tua yang telah berdiri selama puluhan tahun. Namun, pengelola mengakui bahwa cuaca ekstrem belakangan ini menjadi tantangan dalam menjaga keamanan lingkungan taman.
Insiden ini memicu kekhawatiran di kalangan wisatawan. Beberapa pengunjung mengungkapkan keprihatinan mereka terkait keselamatan di tempat wisata alam.
“Saya harap pihak pengelola bisa lebih sering memeriksa kondisi pohon, terutama di kawasan yang sering dilewati pengunjung,” ujar Anna, seorang turis asal Inggris.
Namun, sebagian besar wisatawan tetap optimis dan menilai Monkey Forest sebagai destinasi yang unik dan layak dikunjungi. “Ini jelas kecelakaan yang tidak disengaja. Saya yakin pengelola akan melakukan langkah-langkah perbaikan,” kata Marco, turis asal Italia.
Langkah Ke Depan
Pemerintah Kabupaten Gianyar, tempat Monkey Forest berada, menyatakan akan memberikan pendampingan kepada korban dan melakukan evaluasi terhadap standar keamanan di semua destinasi wisata di wilayah tersebut.
“Kejadian ini adalah peringatan bagi kita semua untuk lebih memperhatikan keselamatan pengunjung, terutama di tempat wisata yang melibatkan alam,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, Ketut Sujana.
Monkey Forest Ubud, yang terkenal dengan populasi monyet liar dan keindahan alamnya, tetap menjadi salah satu destinasi unggulan di Bali. Pengelola berharap insiden ini tidak mengurangi minat wisatawan untuk datang, sembari berkomitmen meningkatkan langkah-langkah keselamatan di kawasan tersebut. (clue)