Elektabilitas Purbaya Melesat, Unggul di Bursa Cawapres 2029

Sumber foto: detiknews

JAKARTA — Survei terbaru IndexPolitica Indonesia mencatat lonjakan elektabilitas Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di bursa calon wakil presiden (cawapres) menjelang Pemilu 2029.

Temuan ini menandai perubahan selera publik terhadap figur teknokrat dalam politik nasional.

Survei bertajuk “Menakar Persepsi Masyarakat Terkait Isu Politik Menuju Pemilu 2029” berlangsung pada 1–10 Oktober 2025.

Peneliti memakai metode multistage random sampling terhadap 1.610 responden via telepon dengan margin of error ±1,6% dan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil survei menempatkan Purbaya di posisi teratas bursa cawapres dengan 28,65% dukungan. Ia mengungguli Dedi Mulyadi yang meraih 20,15% dan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 15,75%.

Pada bursa calon presiden, Purbaya juga mencatat 22,50% suara. Ia berada di posisi kedua setelah Prabowo Subianto yang memimpin dengan 40,12%.

Direktur Eksekutif IndexPolitica, Denny Charter, menyebut fenomena ini sebagai “Purbaya Effect”. Menurutnya, kenaikan tajam ini menunjukkan peningkatan ketertarikan publik terhadap figur teknokrat nonpartai.

Penilaian Publik Terhadap Purbaya

Sumber foto: merahputih.com

Denny menjelaskan, publik menilai Purbaya berhasil menjaga stabilitas fiskal dan menghadirkan kebijakan ekonomi segar. Kebijakan tersebut membuat publik melihatnya sebagai sosok rasional dan kompeten.

Selain itu, ia menambahkan sebagian pemilih mengekspresikan protest vote terhadap tokoh politik lama. Kondisi itu membuka ruang bagi figur teknokrat dengan anggapan bebas dari beban politik tradisional.

Citra bersih Purbaya dari konflik politik memperkuat penerimaannya di kalangan masyarakat perkotaan. Banyak pemilih muda menilai individunya simbol perubahan dan profesionalisme.

Meski dukungan meningkat, Purbaya menegaskan ia tak tertarik terjun ke politik elektoral.

“Saya enggak tertarik politik. Saya mau kerja aja,” ujarnya singkat ketika diwawancarai media.

Namun lonjakan elektabilitas tetap mengirim sinyal kuat kepada partai politik. Figur teknokrat seperti Purbaya kini dinilai layak diperhitungkan dalam komposisi koalisi menjelang Pemilu 2029.

Selanjutnya, Denny menilai peta politik masih cair karena tak ada calon dengan dukungan mayoritas mutlak. Faktor seperti manuver partai, koalisi, dan dinamika regional akan memengaruhi arah politik nasional.

Selain itu, survei ini bersifat potret sesaat per Oktober 2025. Maka, referensi pemilih bisa berubah menjelang masa kampanye dan pendaftaran calon presiden serta wakil presiden. (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *