MUN merupakan simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di mana peserta MUN memerankan delegasi dari negara tertentu. Acara Papua Youth Model United Nations berlangsung selama tiga hari dan diikuti oleh lebih dari 500 peserta.
Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan tata cara sidang formal dan diplomasi kepada generasi muda Papua melalui sidang Model United Nations (MUN).
“Menjadi salah satu pembicara yang mewakili @forumanakpapua dalam acara besar di tanah Papua, yaitu “Papua Youth Model United Nations”, merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi saya,” ujar Yoke Merauje pada Kamis (4/5) di salah satu hotel berbintang di Kota Jayapura, Papua.
Yoke adalah salah satu perwakilan dari generasi muda yang mengutarakan penolakan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak di Papua.
“Pembahasan dalam acara ini membuat semua lapisan masyarakat sadar bahwa memperjuangkan pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah tanggung jawab bersama. Jangan menjadi penonton di samping, menjadi agen perubahan dengan tindakan yang kuat karena tindakan lebih penting dari sekadar kata-kata. Ingatlah, ‘Empati adalah kebutuhan rasa yang akan memanusiakan manusia’,” ujar Yoke setelah acara tersebut.
Dalam kesempatan itu, Frans Pekey sebagai Pj. Walikota Jayapura mengajak semua anak muda Papua untuk meningkatkan potensi diri dengan semangat dan motivasi untuk maju di era persaingan nasional maupun global saat ini.
Frans Pekey sangat mengapresiasi kegiatan Papua Youth Model United Nations karena dapat meningkatkan minat anak-anak muda Papua di bidang diplomasi.