SUBANG – Sebanyak 517 orang kepala daerah dari seluruh Indonesia menghadiri arahan Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Selasa (13/8/2024) bertempat di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Subang, Dr. Imran hadir dan mengunjungi area sumbu kebangsaaan.
Dalam laporannya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebutkan terdapat gubernur, walikota dan bupati yang hadir untuk mengikuti arahan presiden.
“Dapat kami laporkan kepada Bapak Presiden bahwa jumlah kepala daerah saat ini, gubernur ada 38 orang, wali kota ada 98 orang, dan bupati ada 416. Total 552 orang. Hadir saat ini langsung 517 gubernur, wali kota, bupati, baik penjabat maupun yang definitif,” kata Tito.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut para kepala daerah yang telah hadir dengan ucapan selamat datang di Ibu Kota Nusantara.
“Melihat Ibu Kota Nusantara ini, kira-kira bayangan bapak apa? Selamat datang di Ibu Kota Nusantara,” kata Jokowi.
Ia menjelaskan bahwa Istana Negara yang berada di Ibu Kota Nusantara (IKN) ini merupakan hasil bangsa Indonesia sesuai katakteristrik dan bukan warisan Kolonial Belanda.
“Jadi kalau istana kita yang ada di Jakarta dan Bogor itu adalah istana bekas Kolonial. Bekas Gubernur Jenderal Belanda dan sudah kita tempati 79 tahun,” tuturnya.
Meski begitu, pembangunan IKN akan memakan waktu 10 hingga 15 tahun untuk menyelesaikan keseluruhan pembangunan.
“Kita ingin menunjukan bahwa kita punya kemampuan untuk membangun ibukota sesuai dengan keinginan kita, sesuai dengan design kita. Tetapi memang masih memerlukan waktu yang panjang. Dimulai dari tahun 2021-2022 dan akan selesai dalam 10-15 tahun mendatang, jadi belum selesai mungkin baru 20 persen,” ucap Jokowi.
Jokowi menyinggung kondisi inflasi, menurutnya, Indonesia saat ini berada pada posisi yang sangat baik dibandingkan dengan negara – negara lain. Saat ini angka inflasi berada pada angka 2,13% dari sebelumnya di angka 2,58%.
“Berkaitan dengan inflasi, saya kira setiap hari senin sudah berjalan dengan baik dipimpin oleh mendagri. Inflasi kita pada posisi yang sangat baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Terakhir berada di angka 2,13% sebelumnya 2,58% sangat bagus sekali,” katanya.
Saat ini, peredaran uang melandai dan daya beli masyarakat sedang menurun. Oleh karena itu, Jokowi meminta agar para kepala daerah menjaga daya beli masyarakat dengan mempercepat realisasi APBD.
“Tapi juga tolong dijaga daya beli rakyat dengan segera merealisasikan APBD secepat-cepatnya. Karena sampai saat ini realisasi belanja di Kabupaten/Kota masih di angka 31% kecil sekali, uang beredar di Kabupaten Bapak/Ibu semuanya sangat rendah. Kalau peredaran uang rendah berarti daya beli juga tidak kuat. Realisasi pendapatan di Kabupaten/Kota 38% di Provinsi 49% hati-hati tolong seperti ini di cek harian karena ini menyangkut daya beli masyarakat kita,” papar Jokowi.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi menutup arahannya dengan pembicaraan pilkada. Ia menghimbau untuk menuntaskan penganggaran pilkada tanpa mengesampingkan keamanan. Mengingat, pilkada akhir tahun nanti merupakan pilkada serentak.
“Terkait pilkada, saya minta urusan anggaran untuk pilkada harus segera selesai. Juga yang berkaitan dengan keamanan koordinasikan dengan forkopimda karena ini belum pernah kita memiliki pengalaman untuk melaksanakan pilkada serentak,” tutup Jokowi.(adv/clue)