JAKARTA – Lewis Hamilton mengakui musim perdananya bersama Ferrari tidak berjalan semulus harapan. Juara dunia Formula 1 tujuh kali itu menilai butuh waktu lebih lama agar dapat tampil optimal dan membawa tim legendaris asal Maranello kembali ke puncak podium.
Dalam wawancara bersama Motorsport.com (1 November 2025), Hamilton menyebut tekanan publik terhadap performanya sangat besar sejak awal musim.
“Saya tahu ekspektasi akan tinggi, tetapi Roma tidak dibangun dalam sehari,” ujar Hamilton.
Ia menegaskan kemenangan besar tak akan datang tanpa proses adaptasi yang matang, baik terhadap mobil maupun sistem kerja tim Ferrari.
Hamilton bergabung dengan Ferrari setelah meninggalkan Mercedes pada akhir 2024. Perpindahan itu dianggap sebagai langkah berani untuk mencari tantangan baru di usia 40 tahun.
Hasil Musim Perdana Belum Memuaskan

Namun, hasil awal belum sesuai ekspektasi. Dari 20 balapan musim 2025, Hamilton baru mencatat satu kemenangan sprint di Shanghai dan tujuh podium. Ia menempati posisi keenam klasemen sementara dengan 188 poin, terpaut 42 poin dari rekan setimnya, Charles Leclerc, di posisi kelima.
Adaptasi juga menyangkut kultur tim. Hamilton menyebut lingkungan Ferrari sangat berbeda dengan yang ia alami di Inggris.
“Saya belajar memahami budaya dan cara kerja mereka. Tantangan ini membuat saya tumbuh sebagai pembalap,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa dukungan besar tifosi menjadi motivasi tersendiri meski tekanan juga ikut meningkat.
Ferrari sendiri masih mencari keseimbangan performa antara dua pembalap utamanya. Team Principal Ferrari, Frédéric Vasseur, menyatakan keyakinannya terhadap perkembangan Hamilton.
“Lewis membawa pengalaman luar biasa. Kami percaya musim depan akan lebih kompetitif,” ucap Vasseur dikutip Motorsport.com.
Meski belum mencapai performa puncak, Hamilton tetap optimistis. Ia menilai kerja sama yang terjalin di Ferrari berjalan positif dan penuh semangat.
“Butuh waktu untuk membangun fondasi kemenangan, tapi arah kami sudah benar,” kata Hamilton menutup wawancara.
Musim depan akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Hamilton bersama Ferrari. Publik menantikan apakah sang juara dunia tujuh kali itu mampu menorehkan sejarah baru dengan warna merah legendaris. (clue)

