JAKARTA – Aset kripto unggulan Bitcoin kembali mengalami tekanan, dengan koreksi lebih dari 1 persen dalam 24 jam terakhir, menandakan kembali menurunnya kepercayaan pasar di tengah ketidakpastian global dan faktor teknikal.
Menurut data yang dikutip dari sumber terpercaya, Bitcoin tercatat mengalami koreksi harian lebih dari 1 % pada sesi perdagangan terbaru.
Sebelumnya, pada periode 12 Oktober 2025, Bitcoin tercatat turun sekitar 1,70 % dalam 24 jam.
Sementara itu, dalam laporan lainnya disebutkan bahwa koreksi lebih dari 1,12 % juga terjadi pada sesi pasar kripto sebelumnya.
Dengan demikian, penurunan lebih dari 1 % yang saat ini terjadi termasuk bagian dari pola koreksi berulang di pasar.
Menurut para analis dan pelaku pasar, ada beberapa faktor yang mendorong penurunan harga Bitcoin
Sentimen makroekonomi dan geopolitik Ketidakpastian global seperti kebijakan moneter dari Federal Reserve, konflik dagang atau sanksi internasional menjadi pemicu utama aksi jual di aset berisiko, termasuk kripto.
Sebagai contoh, analis dari bursa kripto dalam negeri menyebut bahwa penurunan harga saat ini merupakan respons terhadap ketidakpastian global.
Tekanan teknikal dan aksi ambil untung Pasar kripto, termasuk Bitcoin, kadangkala mengalami koreksi setelah reli sebagai fase akumulasi ulang atau jeda sebelum fase kenaikan berikutnya.
Sebuah laporan menilai bahwa meskipun koreksi terjadi, momentum bullish masih terjaga.
Likuiditas dan aliran dana Penurunan harga juga bisa terkait dengan pengurangan aliran dana masuk (outflow) ke produk berbasis Bitcoin, atau penarikan posisi spekulatif.
Dalam kondisi seperti ini, aksi “sell on weak” bisa memantik koreksi lebih lanjut.
Sebuah artikel menyebut prediksi potensi penurunan lebih dalam bila tekanan jual terus meningkat.
“Tekanan harga yang terjadi saat ini mencerminkan sikap investor yang menahan posisi sambil menunggu kejelasan dari bank sentral Amerika,” ujar Antony Kusuma, Vice President bursa kripto dalam negeri. Mengutip dari Antara News
Menurut dirinya, kondisi seperti ini bisa menjadi momentum akumulasi bagi investor jangka menengah panjang, asalkan dilakukan dengan strategi manajemen risiko yang baik.
Bagi investor jangka pendek, koreksi yang terjadi bisa memberikan peluang entry (masuk) pada level yang lebih rendah.
Namun, mengingat volatilitas yang tinggi dan sinyal teknikal yang menunjukkan potensi koreksi sementara, disarankan agar menetapkan stop-loss dan tidak mengambil risiko berlebihan.
Bagi investor jangka menengah hingga panjang, penurunan ini bisa dilihat sebagai fase konsolidasi termasuk waktu yang tepat untuk menguji kembali posisi atau melakukan akumulasi secara bertahap.
Namun, tetap diperlukan pemahaman bahwa kripto tetap aset berisiko tinggi.
Untuk semua pihak, penting untuk memperhatikan faktor makroekonomi dan isu geopolitik, karena efeknya bisa cepat tertular ke pasar aset digital seperti Bitcoin.
Meskipun koreksi lebih dari 1 % mungkin terlihat kecil dibanding fluktuasi besar di kripto, frekuensi terjadinya menunjukkan bahwa pasar Bitcoin sedang berada dalam fase “uji ulang” (retesting) setelah reli sebelumnya.
Volume transaksi, likuiditas, dan sentimen global akan sangat menentukan arah jangka menengah.
Investasi di aset digital seperti Bitcoin harus dilakukan dengan riset mandiri dan kesadaran penuh atas risiko termasuk potensi kerugian. (clue)

