Subang–Komunitas GUSDURian Subang menggelar peringatan Hari Lahir (Harlah) KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Kegiatan tersebut merupakan upaya menyebarkan gagasan dan nilai perjuangan Gus Dur.
Hal itu disampaikan Koordinator Komunitas GUSDURian Subang, Ahmad Syifa. Menurut Ahmad, dalam Harlah Gus Dur yang digelar pada Senin (16/09/24) di Gereja Kristus Sang Penabur (GKSP), Cikalapa, Subang, tajuk “Menuju Pilkada 2024 Damai Tanpa Diskriminasi” dipilih sebagai upaya membangun komitmen Pilkada yang inklusif.
“Semua warga masyarakat apapun kondisinya wajib dijaga Hak Pilihnya,” ungkap Ahmad dalam sambutannya.
Acara tersebut diawali dengan Doa Lintas Iman. Selanjutnya Pastor Paroki GKSP, Romo Sigit Setyantoro, menyampaikan pesan kunjungan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia pekan lalu. Romo Sigit mengungkapkan, Paus Fransiskus berpesan, kekuatan Indonesia adalah karena keberagaman.
“Jika benar kalian adalah tuan rumah tambang emas terbesar di dunia, ketahuilah bahwa harta yang paling berharga adalah kemauan agar perbedaan tak menjadi alasan untuk bertikai,” ungkap Romo Sigit mengulang ucapan Paus.
Tak hanya itu. Dalam Harlah tersebut, digelar talkshow Pilkada Damai. Hadir Ketua KPU Subang, Abdul Muhyi, Yohanes De Brito dari pegiat Moderasi Beragama Kemenag Subang, dan Lisa dari Badan Kerjasama Gereja-Gereja (BKSG) Subang sebagai pembicara.
Menurut Abdul Muhyi, KPU Subang berupaya mewujudkan Pilkada 2024 inklusif. Pihaknya sudah memiliki petunjuk teknis tentang Pilkada Inklusif. Salah satunya standar Tempat Pemungutan Suara yang ramah difabel.
“Kita sudah ada Juknisnya. Termasuk penyediaan kertas suara huruf brailer,” terang Muhyi dalam paparannya.
Ia juga mengingatkan, KPU Subang tak bisa sendirian. Sehingga perlu dukungan dan komitmen dari seluruh masyarakat dan pihak-pihak terkait.
“Perlu sinergitas dan komitmen bersama. Tak hanya dari penyelenggara, pemilih pun perlu memiliki komtmen,” tegas Muhyi.
Dalam Harlah Gus Dur ini, puncak acaranya Orasi Kebangsaan dari putri bungsu Gus Dur, Inaya Wahid. Dengan lugas dan penuh keceriaan, Inaya mengingatkan, Pilkada setiap orang memiliki Hak untuk memilih.
“Semua bisa memilih, orang-orang difabel bisa memilih, tapi apakah mereka bisa mencalonkan itu lain soal,” ucap Inaya, seraya tawa.
Putri Gus Dur yang terkenal dengan materi Stand Up Comedy yang satir dan kritis ini, juga mengajak, spirit keberagaman lintas iman menjadi kekuatan untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
“Toleransi itu dalam wujud nyata, perilaku welas asih. Spirit lintas iman jadi kekuatan. Kita bakal menghadapi masalah iklim dan itu perlu bersiap hadapi itu,” ajaknya. (cep/clue)