Subang– Titin (53), jemaah Masjid Al-Munajat, Karanganyar, Subang, tampak antusias menunggu buku rekening dari Bank Syariah Indonesia (BSI).
Pada Rabu (04/06/25), dia menjadi peserta bersama 49 jemaah lainnya, mengikuti program Baznas Microfinance Masjid (BMM).
Sebuah program layanan keuangan mikro berbasis masjid.
Program BMM diharapkan menjadi salah satu solusi masalah keumatan, mulai dari masalah ekonomi, pekerjaan hingga masalah pengembangan usaha.
Titin cerita, rencananya permodalan yang ia dapatkan dari BMM, akan digunakan untuk mengembangkan usaha pakan burung yang dia jalankan bersama anaknya.
“Ini untuk membantu modal (usaha) saya. Prosesnya mudah, gak ribet,” kata Titin.
Proses yang mudah dan berbasis syariah, jadi alasan Titin ikut program tersebut. “Rencananya akan digunakan untuk modal lagi, untuk pengembangan usaha,” terangnya.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Munajat, Muhammad Arif Mulyadi, mengemukakan, pihaknya sudah mengajukan program tersebut sejak setahun yang lalu.
Total Rp150 juta akan diberikan kepada 50 peserta yang berasal dari jemaah masjid merupakan hasil seleksi. Dana tersebut akan disalurkan langsung dari Baznas RI ke penerima melalui rekening Bank.
Dia tidak ingin program tersebut disalahgunakan. Sehingga, prinsip kehati-hatian dan prinsip syariah menjadi patokan pihaknya. Pinjaman tersebut tidak ada agunan dan jaminan.
“Kami mengajukan (ke Baznas RI) itu dari awal tahun 2024, akhirnya baru (terealisasi) 2025,” kata Arif.
“Kami ada tim untuk terjun (pengecekan) ke lapangan. Dan itu ada ikrar komitmen dan pernyataan (penerima). Kami tidak mau sembarangan juga,” lanjutnya.

Arif berharap, program tersebut bisa berjalan dengan baik dan berhasil mengangkat perekonomian para jemaah masjid.
“Karena ini amanah, ya,” tegasnya.
Pilot Project, Dua Masjid di Subang jadi Penerima
Program Baznas Microfinance Masjid (BMM) merupakan program pendayagunaan Zakat, Infak, Shodaqoh. Kabupaten Subang menjadi pilot project program.
Terdapat dua masjid yang menjadi penerima, yaitu Masjid Al-Munajat di Karanganyar, Subang, dan Masjid Besar Nurul Huda Jalancagak.
Menurut Wakil Ketua Baznas Subang, Rokib, program tersebut merupakan inisiasi dari Baznas RI. Dia ingin Baznas hadir sebagai ikhtiar menyelamatkan jamaah dari hal-hal yang menjerumuskan.
“Salah satunya melalui program yang berbasis dari masjid yang diisi dengan kegiatan maslahat diantaranya melalui program BMM. Program ini hasil dari zakat di Baznas pusat,” kata Rokib.
Asisten Daerah Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemda Subang, Rachmat Effendi, mengapresiasi program BMM. Dia menyebut, program ini bisa mencegah masyarakat dari Bank Emok.
“Ini bukan uang pemerintah, ini uang (dari Zakat) Baznas,” terangnya.