MAJALENGKA – Kader sayap partai dan simpatisan PDIP Majalengka, Jawa Barat berbondong – bondong mengundurkan diri pada Selasa (16/1/2024).
Sikap tersebut merupakan imbas dari keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP.
Para kader dan simpatisan PDIP tersebut mendatangin kantor DPC PDIP Majalengka dengan menggunakan ikat kepala berwarna merah dan melemparkan pita putih di halaman kantor DPC PDIP Majalengka.
Ikat kepala disimbolkan sebagai bentuk penghormatan kepada PDIP. Tampak, satu per satu ikat kepala massa dilepas di depan kantor DPC PDIP Majalengka.
Sedangkan aksi lempar pita dimaksudkan sebagai bentuk pengunduran diri dari PDIP Majalengka. Hal tersebut diungkap oleh bendahara DPC TMP Majalengka sekaligus koordinator aksi Dena M Ramdhan.
“Aksi ini adalah aksi saya dengan teman-teman pamit dari PDI Perjuangan, pamit dengan baik, pamit dengan etika, pamit dengan sopan santun,” ungkap Deda Ramdhan.
Dena mengatakan, ia dan simpatisan yang hari ini mundur akan mengikuti sikap politik Maruarar Sirait dan Presiden Joko Widodo.
“Alasan pamitnya, setelah kami pelajari, menimbang-nimbang, diskusi dengan orang tua dan teman-teman, saya mungkin akan mengikut arah politik Pak Jokowi dan Bang Ara (Maruarar Sirait),” tegas Dena.
Terkait pindahnya dukungan kepada capres dan cawapres lain, Dena menyatakan dirinya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan Maruarar Sirait terkait arah politik dalam Pilpres 2024 mendatang.(clue)