Subang– Mata air Cipondok di Darmaga, Cisalak, Subang, jadi saksi pengolahan air menjadi sumber kehidupan bagi para warga. Airnya melimpah, jadi mata air terbesar di Subang. 

Sempat diterpa bencana longsor pada awal tahun 2024 lalu. Kini, area sekitar 3 hektar itu, sedang dilakukan pemulihan. Tebing yang longsor, dikikis, dibuat terasering. Bibit pohon ditanam, dan si penahan erosi: rumput vetiver. 

“Mungkin menanam pohon langkah yang kecil, karena kita tidak bisa mengambil manfaatnya hari ini. Tapi paling tidak kita bisa memberikan warisan pada anak cucu kita,” kata Kepala Pabrik PT. Tirta Investama (AQUA) Subang, Joko Prasojo, saat sambutan Hari Menanam Pohon (11/12/25) di Cipondok. 

Mata Air tersebut jadi andalan sumber bahan baku air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA. Selain itu, dimanfaatkan pula oleh Perumda Tirta Rangga Subang untuk 40 ribu lebih pelanggan mereka di Kecamatan Jalancagak, Kasomalang, Cisalak. 

“Selama sebulan penuh kita berjibaku melakukan pemulihan,” kenang Direktur Utama Perumda TRS, Lukman Nurhakim. 

Mata air tersebut, menurut Lukman, tetap milik negara untuk dimanfaatkan bagi masyarakat. PT Tirta Investama, Perumda TRS, dan Perum Jasa Tirta II, serentak komitmen menjaga mata air, sumber peradaban. Tanam 1820 bibit pohon. 

“Kita jaga (mata air Cipondok) bersama,” tutupnya.  

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *