Subang– Firman (26), supir salah satu perusahaan travel wisata di Karawang ini, mengingat momen terjebak macet di depan Pasar Jalancagak, Subang. Kala itu, di 2019, Ia tengah membawa rombongan wisatawan menuju pemandian Sari Ater.

“Saya dulu pernah bawa rombongan, macet barengan hari pasar. Pas liburan tahun baru,” ucap Firman kepada Cluetoday (17/09/24) mengingat momen itu.

Ruas jalan tersebut seringkali jadi titik kemacetan saat momen liburan. Namun, semenjak Pemerintah Subang membangun Jalan Lingkar Jalancagak, masalah kemacetan mulai terurai.

“Sekarang kan udah ada Jalan Lingkar, ya. Jadi langsung searah. Gak lewat depan pasar pas berangkat. Lancar jadi lebih cepat,” ungkap Firman.

Jalan Lingkar Jalancagak tersebut dibangun menggunakan bantuan anggaran dari Provinsi Jawa Barat. Mulai direncanakan tahun 2018, Pembangunan yang dimulai tahun 2020. Terwujud dimasa kepemimpinan Bupati Subang saat itu, Ruhimat.

Dengan panjang 2,5 kilometer, pembangunannya berkolaborasi dengan program Karya Bakti TNI Kodim 0605 Subang.

Jalan lingkar tersebut, dibangun di atas lahan PTPN VIII seluas 43.322 persegi. Digunakan untuk pembangunan jalan lingkar Jalan Cagak.

Pemkab Subang dan PTPN VIII melakukan kerjasama pemanfaatan aset lahan tersebut. Hal itu tertuang dalam Surat Perjanjian Kerjasama Antara PTPN VIII dengan Pemkab Subang tentang Pemanfaatan Aset Lahan Bersama Dalam Rangka Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Sebagian Aset HGU PTPN VIII Kebun Ciater Untuk Pembangunan Jalan Lingkar Jalan Cagak Nomor: SP/1.1/2824/VI/2022- Hm.03.01/PKS.24-KSD/2022 tanggal 24 Juni 2022.

Jalan lingkar ini berada di wilayah tiga desa, yakni Desa Jalancagak, Desa Sarireja dan Desa Curugrendeng. Pemda Subang mengucurkan dana Rp 5 miliar untuk operasional pembangunan Jalan lingkar.

Tak hanya itu. Pemda Subang juga bekerjasama dengan PT Tirta Investama, produsen merek Aqua untuk melakukan hotmix Jalan Lingkar. Menggunakan dana CSR, Hotmix tersebut memiliki ketebalan 10 cm. Ketebalan tersebut sesuai standar jalan provinsi.

“Jalan lingkar ini bisa menjadi solusi dalam mengatasi persolan kemacetan dan mengurai kendaraan yang kerap menumpuk di wilayah Jalancagak. Hal ini pun tentunya merupakan komitmen kami, komitmen Pemkab Subang,” ujar Kang Jimat, Jumat (24/12/2021).

Jalan ini juga menggunakan aspal hotmix bantuan dari CSR PT Tirta Investama, menjadi akses menuju objek wisata di daerah Ciater. Sehingga mempercepat perputaran ekonomi pasca Pandemi Covid-19.

“Apalagi jalur selatan ini kan keluar masuk akses gerbang wisata, sehingga diharapkan tidak ada penumpukan kendaraan agar para wisatawan yang dari luar Subang juga lebih nyaman,” harap pria yang dipanggil Kang Jimat ini.

Dengan diameter cukup lebar, Jalan Lingkar menjadi salah satu solusi mengurai kemacetan di simpang dan pasarJalancagak.

Jalan Lingkar dibuat untuk mengatasi hal itu. Tak hanya itu, pengguna jalan juga dapat merasakan keindahan di sekitar jalan yang dikelilingi perkebunan Teh. Jika cuaca sedang bagus, Gunung Tangkubanprahu dapat terlihat dari Jalan Lingkar. (Adv/clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *