JAYAPURA – Proses pemakaman mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, yang berlangsung di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, telah selesai pada pukul 14.30 WIT. Pemakaman ini diikuti oleh serangkaian upacara dan ibadah yang digelar oleh pihak keluarga dan gereja sebelum jenazah dikebumikan.
Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda, yang juga merupakan anggota keluarga Lukas Enembe, mengonfirmasi penyelesaian prosesi pemakaman. “Iya, sudah (dimakamkan),” ungkap Yunus.
Setelah pemakaman, Yunus Wonda menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang turut menerima dan mengantar jenazah Lukas Enembe hingga tempat peristirahatan terakhir. Namun, di samping itu, Yunus Wonda juga menyayangkan terjadinya kericuhan di Sentani, Waena, dan Abepura yang mengakibatkan korban luka dan kerugian materil.
“Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi. Peristiwa ini di luar pikiran kita, di luar rencana, dan di luar skenario yang sudah kami atur sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode GIDI,” katanya pada Jumat siang.
Yunus menyebut bahwa keluarga berharap semua proses penjemputan dan pengantaran jenazah dapat berjalan dengan baik, penuh tanggung jawab, dan damai, sesuai dengan moto yang diusung oleh Lukas Enembe, yaitu “Kasih Menembus Perbedaan”. Namun, sayangnya, semua yang terjadi di luar dari harapan keluarga.
“Sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf. Kami ingin kedamaian, kami ingin kehangatan dari seluruh masyarakat Papua dalam mengantarkan jenazah almarhum Bapa Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya,” pintanya.
Keluarga berharap bahwa masyarakat Papua dapat mendukung proses ini dengan penuh kedamaian dan persatuan, menghormati jenazah yang telah berpulang, dan mendoakan agar almarhum diterima di sisi-Nya.(Clue)