Jepang Beri Suntikan Dana Rp 8,62 Triliun untuk Pelabuhan Patimban

Foto : Ekonomi Bisnis

SUBANG – Proyek besar Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan setelah menerima pendanaan baru dari Jepang. Nota pertukaran pinjaman sebesar 83,408 miliar yen (setara Rp8,62 triliun) untuk pengembangan tahap 3 resmi ditandatangani di Jakarta, Jumat (10/1/2025).

Kesepakatan ini merupakan bagian dari total pinjaman sebesar 90,456 miliar yen (sekitar Rp9,35 triliun) yang ditandatangani oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, bersama Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani. Penandatanganan berlangsung sehari sebelum pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba.

“Proyek ini akan menerapkan Special Terms for Economic Partnership (STEP), mencakup teknologi konstruksi pelabuhan, reklamasi, dan perbaikan tanah,” tulis Kedutaan Besar Jepang dalam pernyataan resminya (12/1/2025).

Target Ekspor 600 Ribu Mobil

Pelabuhan Patimban, terproyeksikan menjadi pusat ekspor mobil terbesar di Indonesia dengan kapasitas hingga 600.000 unit per tahun. Angka ini naik 1,5 kali lipat daripada ekspor mobil nasional saat ini. Proyek ini juga sejalan dengan fokus Pemerintahan Prabowo untuk hilirisasi industri, memperkuat sektor manufaktur domestik.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat, kebutuhan logistik terus meningkat. Kapasitas Pelabuhan Tanjung Priok yang mencapai 8,63 juta TEU. Perkiraannya tidak mampu menampung lonjakan permintaan hingga 10,24 juta TEU pada 2025.

“Pembangunan pelabuhan baru sangat dibutuhkan untuk mendistribusikan volume lalu lintas barang di Jakarta, terutama untuk mendukung perusahaan Jepang yang beroperasi di kawasan timur Jakarta,” ujar Kedutaan.

Tahap 3 proyek Patimban akan mencakup pembangunan terminal kontainer, terminal mobil, dan fasilitas tambahan untuk memperkuat fungsi logistik di wilayah timur Jakarta.

Pelabuhan Patimban, Foto : Interport.id

Manfaat untuk Ekonomi dan Hubungan Bilateral

Kedutaan Besar Jepang menekankan pentingnya Pelabuhan Patimban untuk mempererat hubungan strategis antara Jepang dan Indonesia.

“Proyek ini tidak hanya memperkuat hubungan strategis, tetapi juga mendukung visi ‘Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka’ (FOIP) dan Outlook ASEAN untuk Indo-Pasifik (AOIP),” tulis Kedutaan.

Pinjaman yen Jepang untuk proyek ini memiliki suku bunga rendah, yaitu 0,3 persen per tahun. Dengan jasa konsultasi sebesar 0,2 persen per tahun. Jangka waktu pembayaran mencapai 40 tahun, termasuk masa tenggang 10 tahun, membuat pendanaan ini semakin menarik.

Pelabuhan Patimban kini di gadang-gadang menjadi simbol baru kemitraan strategis Indonesia-Jepang sekaligus tulang punggung baru ekonomi dan logistik nasional.(Clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/supply-air-ke-pelabuhan-patimban-perumda-trs-mou-dengan-perusahaan-dubai/

Follow instagram kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *