JAKARTA – Mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), baru-baru ini mengungkapkan gagasan besar untuk mendirikan partai politik baru yang ia sebut sebagai “Partai Super Terbuka” atau “Partai Super Tbk”. Ide ini pertama kali di sampaikan Jokowi dalam wawancara bersama jurnalis senior Najwa Shihab yang tayang di kanal YouTube Najwa Shihab pada 11 Februari 2025.
“Ini masih dimatangkan, tapi keinginan kami adalah sebuah partai politik yang super terbuka,” ungkap Jokowi seraya tersenyum ketika berbincang dengan Najwa.
Mengutip dari Tempo, Jokowi menjelaskan bahwa konsep partai ini akan mirip dengan perusahaan terbuka (Tbk) di mana anggota dapat memiliki kepemilikan dan berkontribusi langsung dalam pengambilan keputusan. Ketua Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), Utje Gustav, menilai konsep ini menyerupai sistem koperasi.
“Partai politik super Tbk itu seperti koperasi, dimiliki 100 persen oleh anggotanya. Sekarang kan seperti perusahaan, yang pegang segelintir orang,” ujar Utje melalui sambungan telepon pada Kamis malam, (13/2/2025).
Meski demikian, Jokowi menegaskan bahwa rencana ini masih dalam tahap penghitungan dan belum tentu terealisasi.
“Masih dihitung, masih dikalkulasi. Belum tentu juga direalisasikan,” katanya saat ditemui di Solo, Jumat, (14/2/2025).

Motivasi Jokowi di Balik Gagasan
Gagasan berdirinya partai ini muncul setelah ia di pecat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 16 Desember 2024. PDIP juga memecat anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden, dan menantunya, Bobby Nasution, Gubernur terpilih Sumatera Utara.
Mengutip dari tribunnews, pengamat politik Agung Baskoro menyebut momen ini sebagai waktu yang tepat bagi Jokowi untuk membentuk partai baru.
“Saya kira ini momentum yang pas untuk beliau membuat partai baru,” ujar Agung dalam program “Kompas Petang” pada Kompas TV, 18 Desember 2024.
Agung juga menambahkan bahwa Jokowi kemungkinan besar tidak akan berpolitik secara independen karena tetap membutuhkan dukungan partai politik.
Tanggapan Relawan dan Publik
Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel, menyebut bahwa pendirian partai baru adalah hak konstitusional Jokowi sebagai warga negara.
“Itu hak konstitusi beliau,” tegas Noel usai menghadiri silaturahmi partai politik Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Jumat, (14/2/2025).
Namun, Noel juga mengaku belum mengetahui secara pasti rencana tersebut dan belum ada komunikasi langsung dari Jokowi mengenai hal ini.
Mengutip dari Tempo, Sementara itu, Utje Gustav menambahkan bahwa ia telah membahas rencana ini dengan Jokowi. Menurutnya, partai baru yang di rancang memiliki peluang besar untuk menjadi inovasi dalam dunia politik Indonesia.
“Kalau Pak Jokowi jadi ketua partai, relawan yang ada di semua partai politik akan merasa lebih solid,” kata Utje.
Rencananya untuk mendirikan Partai Super Terbuka mendapat beragam tanggapan dari pengamat politik hingga relawan. Jika berhasil terwujud, partai ini akan menjadi terobosan baru yang menciptakan sistem politik lebih inklusif dan demokratis di Indonesia.
Namun, hingga saat ini ia belum memberikan kepastian mengenai langkah selanjutnya terkait realisasi gagasan tersebut.(clue)
Baca juga : https://cluetoday.com/bobby-nasution-kader-gerindra-pantang-curang-mencuri-dan-berkhianat/
Follow kami di instagram : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==