Jungkir Balik Perjalanan Persikas di Liga 2, Singa Subang Masih Akan Mengaum di Musim Selanjutnya

Bertahan usai melewati lika – liku perjalanan, klub sepak bola kesayangan kabupaten Subang, Persikas, masih ada di liga 2 Indonesia. Sejak naik level pada Juni 2024 lalu, klub asuhan Gultom tersebut merombak banyak hal. Bagaimanapun, liga 2 akan menjadi medan perang bagi klub yang baru saja bangkit.

Masih dipimpin oleh Ahmad Buhori, tim ini harus berbenah. Baik di ranah manajemen maupun tim. Persikas tak lagi bernaung di bawah yayasan, di Liga 2, LIB mewajibkan agar seluruh tim sudah berbentuk perusahaan professional.

Dari hal itu, PT Persikas Bangkit Juara menjadi nama perusahaan yang mewakili marwah persikas. Berhasil bangkit dan mendapat banyak kemenangan. Prestasi itu kini membawa klub Singa Subang untuk promosi dari liga 3 ke liga 2 Indonesia.

Terdepaknya Coach Gultom

Berbicara soal perubahan manajeman, tak banyak menarik perhatian, supporter yang menamainya Supersub menilai hal itu merupakan perubahan positif. Namun, yang paling mengejutkan dan menghebohkan para supersub adalah terdepaknya Coach Gultom.

Terlepas dari para pemain yang handal, Gultom sudah di anggap pahlawan. Pembuktiannya untuk membawa Persikas ke arah lebih baik sudah mendapat pengakuan dengan naiknya level ke Liga 2.

Namun, manajemen punya pertimbangan lain. Kembali lagi, bertarung di liga 2 membuat persikas harus membuat banyak gebrakan. Melalui official statement direktur Persikas, Ahmad Buhori, ia menyebutkan pertimbangan – pertimbangan soal Head Coach Persikas.

Manajemen pun merekrut Coach Mial Armand. Opini publik dan supporter pun terbelah. Satu sisi, masyarakat menyayangkan Gultom, satu sisi publik berharap klub ini mampu menjalani laga lebih baik lagi.

“Kita baru berkomunikasi dengan Head Coach-nya yaitu dengan Mial Armand, beliau ini mantan pelatih liga 2 dan sudah lama melatih tim – tim di liga 2,” ucap Buhori di akun resmi Persikas.

Soal Gultom, Buhori menyebut, “Beliau masih tetap keluarga besar kami, keluarga besar Persikas dan beliau adalah ikon persikas sampai kapanpun masih tetap ikon Persikas,” katanya.

Buhori juga menyebutkan alasan pergantian coach karena di waktu yang bersamaan, Gultom dipercaya melatih Pon Jabar. Sehingga, ia diamanahkan untuk menjadi direktur teknik.

Gultom memang melatih PON Jabar. Namun, ia terlihat tak mengambil posisi yang disebutkan direktur. Belakangan diketahui, Gultom bergabung dengan Laskar Domba Garut atau Persigar yang saat ini ada di level Liga 3. Beberapa pemain ikut hengkang dari Persikas meskipun ada juga yang tetap bertahan.

Rentetan Kekalahan

Polemik pergantian coach dan beberapa pemain mewarnai awal pertarungan. Meskipun kabar bahagia welcoming beberapa pemain asing sempai ramai dan menarik sentiment positif, beberapa opini publik belum bisa move on. Namun, pertandingan harus tetap berlanjut dan memulai debutnya di Liga 2.

Bertemu banyak tim – tim hebat membuat Persikas terguncang. Masyarakat tak melihat taring Singa Subang bahkan sejak Friendly Match melawan Bekasi FC yang tumbang dengan skor 0-1.

Memulai arena Liga 2, Subang bahkan dibantai Adhyaksa Farmel dengan skor 0-5 di stadion Sriwedari Solo.

Salah satu netizen di akun persikas berkomentar, “4 sehat 5-0,” tulis akun @too.bjn.

Meskipun sempat menahan imbang Bhayangara FC di laga kandang dengan skor 1-1, beberapa pertandingan setelahnya membuat Singa Subang harus kembali menciut. Kalah berturut – turut di 7 pertandingan. Menariknya, ketika bertemu lagi dengan Bhayangkara FC, Persikas bahkan di bantai tanpa perlawanan dengan skor 7-0.

“Puncak Komedi,” tulis akun @sofyanleooo mengomentasi hasil pertandingan.

Persikas Hadapi Krisis Keuangan

Dalam beberapa bulan menjalani laga, masyarakat tak mendengar Singa Subang mengaum. Selain kekalahan konsisten, juga banyak mendapat kritik. Secara tiba- tiba beberapa akun milik para pemain berdemo di akun resmi persikas manajemen belum membayar gaji para pemain.

Ketua KONI Subang, Ujang Sutisna berharap krisis tersebut segera berlalu dan Persikas tetap aman di liga 2.

“Semoga Persikas  bisa keluar dari krisis finansial, sehingga hak pemain bisa terbayar, sehingga di laga pamungkas Persikas bisa memenangkan pertandingan dan lolos dari zona degradasi,” ungkapnya, Jumat (10/1/2025).

Ujang yang kerap di panggil Ucok juga Percaya pada kemampuan manajemen untuk menyelesaikan masalah tersebut.

“Kami percaya dengan kapasitas dan integritas para pengurus Persikas. Mereka bisa mencari solusi dengan bekerja sama dengan para pihak dan mencari sponsor, karena Persikas sudah profesional,” pungkasna.

Imbasnya, 19 pemain harus hengkang karena krisis keuangan, termasuk Head Coach. Hasil evaluasi juga membuat ikon Persikas, Din Gultom kembali menahkodai tim kesayangan Supersub itu. Gultom terlihat tak berhasil membawa Persigar untuk naik level. Seolah Gultom hanya ditakdirkan untuk Persikas.

Welcome Back Ikon Persikas

Gultom pun gesit meramu teknik menghadapi Persipa. Kemampuannya menjadi pawang Singa di nantikan masyarakat. Tak sia – sia, pertandingan kandang tersebut membuahkan kemenangan dengan skor 1-0. Laga tersebut menjadi permainan terakhir sebelum ke babak Play – off degradasi bersama 5 tim lain di group K.

Menjalani pertandingan pertama di babak Play – off, Persikas harus terbang ke Timur bertemu Persipura. Di Papua, tim harus menerima kekalahan telak.

Meski mengawali babak play-off dengan kekalahan, Singa Subang tetap berjuang mengumpulkan point untuk tetap bertahan di level ini.

Persikas Tetap di Liga 2

Beberapa pertandingan setelahnya berhasil Persikas taklukan. Lima kemenangan, satu kali imbang dan 2 kekalahan membuat klub ini berada di puncak klasemen grup dengan total point 16. Persikas dipastikan tetap bertahan di Liga 2.

Pada pertandingan pamungkas di laga kandang melawan Persipal, sempat diwarnai drama. Selain cuaca buruk yang membuat pertandingan berhenti hingga 25 menit, beberapa keputusan wasit dianggap kontroversial.

Namun, laga tetap berakhir damai karena klub tetap ada di Liga 2 di musim berikutnya. Debut tim kesayangan Supersub ini memang tak semulus dan tak setinggi harapan masyarakat.

Meskipun sempat jatuh dan tersingkir ke babak degradasi, Singa Subang masih bertahan. Kini masyarakat menunggu Singa Subang untuk mengaum lebih keras di musim selanjutnya.(Sin/clue)

Baca Juga : https://cluetoday.com/puluhan-tahun-tertidur-singa-subang-hudang/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *