BALI – Kasus kematian mahasiswa perguruan tinggi pariwisata di Bali, Aldi Nababan (23) diungkap Polresta Denpasar pada Rabu (13/12/2023). Pihak kepolisian menyimpulkan Aldi tewas tergantung di pintu kamar kosan akibat bunuh diri setelah memeriksa sembilan belas saksi dan menerima hasil autopsi jenazah Aldi.
Sebelumnya pihak kepolisian telah memeriksa sembilan belas saksi. Pemeriksaan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemilik kos, tetangga kos, hingga dokter yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah mahasiswa Elizabeth International tersebut.
“Kami sudah memeriksa 19 saksi dan kemudian kami juga meminta ahli saksi-saksi ahli yaitu dari yang melaksanakan visum. Jadi setelah kami temukan (jenazah), kami identifikasi, kami kirim ke Rumah Sakit Sanglah dan dilakukan visum luar,” ungkap Bambang pada Rabu (13/12/2023).
Penyidik juga menggali keterangan dari dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan psikiater dari Rumah Sakit Umum Pusat Prof Ngoerah.
Psikiater dimintai keterangan terkait isi percakapan pesan (chat) Aldi. Sebelumnya, barang bukti, termasuk handphone milik Aldi, telah dikirim ke Laboratorium Forensik Polda Bali.
Bambang menjelaskan bahwa kondisi kos Aldi hanya memiliki pintu dan jendela di bagian depan, sementara sifat Aldi yang tertutup dikonfirmasi oleh beberapa saksi.
“Hasil dari beberapa pemeriksaan memang yang bersangkutan mempunyai sifat sedikit tertutup dan tidak terbuka kepada teman-temannya, termasuk kepada pemilik kos,” ujar Bambang.
Keterangan dari teman akrab dan pacar korban menegaskan sifat tertutup Aldi, seperti yang disampaikan beberapa dosennya.
“Diperjelas juga dari beberapa teman akrabnya dan juga keterangan dari pacar korban, ditegaskan juga oleh beberapa dosennya bahwa yang bersangkutan (Aldi) sedikit tertutup,” imbuh Bambang.
Sementara itu, Ahli Forensik RSUP Prof Ngoerah, dr. Dudut Rustyadi menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap jenazah Aldi Nababan.
“Kami menemukan adanya tanda-tanda pembusukan, ada yang merah kehitaman atau kehijauan, kemudian di beberapa bagian tubuh kulit sudah mengelupas, ada pembengkakan dari wajah, bibir, lidah menjulur, dan mata melotot,” terang Dr. Dudut.
Pembusukan juga terjadi pada kantong zakar, disertai keluarnya cairan berwarna merah kehitaman dari hidung dan mulut sebagai indikasi proses pembusukan.
Dr. Dudut menjelaskan adanya luka lecet tekan melingkari leher dengan arah miring dari kanan bawah ke kiri atas.
Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa yang aktif dalam kejadian tersebut adalah berat badan, bukan talinya. Ia tidak menemukan luka lain pada tubuh Aldi.
Aldi ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Bypass Ngurah Rai, Gang Kunci Kamar Nomor 10, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, pada Sabtu (18/11/2023) sekitar pukul 08.30 WITA.
Menanggapi kabar ini, pihak keluarga tampak tak terima dan kecewa. Dalam unggahan instagram pribadinya, Monalisa nampak membagikan sejumlah foto TKP dan jenazah adiknya saat ditemukan. Monalisa juga meminta kepada Kapolri untuk memberikan keadilan bagi adiknya. (clue)