Jakarta — Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah memfinalisasi regulasi baru yang bertujuan menghapus berbagai syarat diskriminatif dalam proses rekrutmen tenaga kerja di Indonesia. Regulasi ini akan melarang perusahaan untuk mencantumkan batasan usia, status pernikahan, serta syarat penampilan menarik (good looking) dalam lowongan pekerjaan.
Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer atau yang akrab disapa Noel, menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya pada acara penutupan job fair 2025 yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube resmi Kemnaker pada Minggu (25/5/2025).
“Kami berharap pihak industri tidak lagi mempersulit pencari kerja dengan syarat-syarat yang berat dan diskriminatif. Misalnya, batasan usia yang selama ini menjadi kendala bagi banyak pelamar, akan kami hapus,” ujar Noel, dikutip dari Lingkaran.id
Noel juga menambahkan bahwa Kemnaker akan segera menerbitkan surat edaran resmi sebagai dasar hukum penerapan kebijakan ini. Selain menghapus syarat-syarat diskriminatif, regulasi baru ini juga akan mencakup larangan keras terhadap segala bentuk pelecehan seksual dalam proses rekrutmen.
Larang Ajukan Pertanyaan Merendahkan
Noel mengungkapkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang merendahkan martabat pelamar. Seperti menanyakan ukuran bra kepada perempuan, tidak boleh lagi terjadi dalam proses rekrutmen. Ini bentuk pelecehan yang tidak bisa ditoleransi.
“Kami sangat menentang segala bentuk pelecehan seksual, termasuk saat wawancara kerja. Jika ada HRD atau manajemen yang bertanya soal ukuran bra, itu bukan hanya penghinaan tapi juga tindakan pidana. Kami dari Kementerian Ketenagakerjaan memastikan bahwa praktik-praktik pelecehan terhadap perempuan tidak akan ditoleransi,” tegas Noel
Langkah ini diambil Kemnaker sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan iklim ketenagakerjaan yang inklusif, adil, dan bebas diskriminasi bagi seluruh pencari kerja di Indonesia.