Ketua Dekranasda Subang Kenalkan Batik Hijau, Upaya Jaga Lingkungan

Ketua Dekranasda Kabupaten Subang, Ny. Wiendha Winstar Afriandi (tengah), memperlihatkan karya kain batik khas Jabar

Subang–Pj. Ketua Dekranasda Kabupaten Subang, Ny. Wiendha Winstar Afriandi, menghadiri acara pembukaan industri batik hijau dan demonstrasi alat pengolahan limbah (ALIMBA) yang berlangsung di halaman Museum Subang, Senin (03/02/25).

Dalam sambutannya, Ny. Wiendha Winstar Afriandi mengungkapkan bahwa kegiatan ini memiliki manfaat besar, terutama dalam sosialisasi tentang teknologi pengolahan limbah batik yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, dengan adanya teknologi baru ini, limbah batik yang sebelumnya berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan kini dapat diolah menjadi bahan yang lebih berguna.

“Kegiatan ini merupakan langkah besar dalam mengurangi dampak negatif limbah batik terhadap lingkungan. Sosialisasi ini bertujuan untuk menyebarluaskan informasi bahwa batik kini tidak lagi menimbulkan limbah yang berbahaya, karena limbah tersebut sudah dapat diolah dan dimanfaatkan. Ini juga menjadi bentuk edukasi untuk masyarakat mengenai pengelolaan limbah yang lebih baik,” ujarnya.

Sosialisasi batik hijau ini merupakan hasil kolaborasi antara PHRI Subang dan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB). Melalui kerjasama ini, masyarakat diharapkan bisa lebih memahami pentingnya penerapan teknologi pengolahan limbah dalam industri batik, agar dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih.

Ny. Wiendha berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat dapat lebih sadar tentang pentingnya mengelola limbah dengan benar. “Dengan edukasi yang berkelanjutan, kami berharap teknik pengelolaan limbah yang baik dapat terus diterapkan, sehingga risiko pencemaran lingkungan bisa diminimalisir,” tambahnya.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan fashion show koleksi batik dari Saka dan Moka Smeri, yang menampilkan berbagai desain batik hijau. Kemudian, Bapak Dr. Komarudin Kudiya S.IP M.Ds memberikan paparan mengenai industri batik hijau dan pengolahan limbah batik. Acara ditutup dengan kunjungan ke UMKM pembatik yang turut berpartisipasi dalam acara tersebut, yang menjadi wujud implementasi langsung dari penerapan teknologi pengolahan limbah.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengembangan industri batik di Kabupaten Subang, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) yang dipimpin oleh Ibu Hj. Ir. Sendy Ramania Dede Yusuf, serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Subang yang diketuai oleh Ibu Hj. Ratna Setiawan.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *