SUBANG- Anggota DPRD Subang, Hafil Putra Sanjaya menggelar reses dengan di Dusun Tegal Koneng, Desa Rawa Mekar, Kecamatan Blanakan, Subang (Dapil IV) pada 4 Desember 2024. Dalam pertemuannya, masyarakat menyampaikan beberapa aspirasi terkait kondisi jalan rusak hingga pola kerjasama pertanian dengan PT Sang Hyang Seri yang dinilai merugikan warga.
Warga mengeluhkan pola kerjasama yang memberatkan petani penggarap sehingga mengakibatkan utang warga ke PT. Sang Hyang Seri dari tahun ke tahun bertumpuk. Masalah pertanian ini menjadi penting karena merupakan mata pencaharian warga setempat.
“Katanya PT Sang Hyang Seri itu ke masyarakat kerja sama nyawah di lahan milik mereka, masuknya kerja sama. Tetapi kerugian – kerugian masyarakat tidak ditanggung bersama. Tapi setiap rugi itu jadi utang kita setiap tahunnya,” ujar tokoh masyarakat di Dusun Tegal Koneng.
PT. Sang Hyang Seri kabarnya mematok produksi lahan sawah untuk setiap hektarnya sebanyak 2,1 ton. Sedangkan, hasil yang didapat dari para petani bahkan dibawah harga sewa.
Meskipun Sang Hyang Seri menerima berapapun yang diserahkan para petani, sisa pembayaran sewa menjadi hutang yang akan terus berulang setiap musimnya.
Masyarakat berharap, dengan hadirnya Hafil di kegiatan reses tersebut dapat menerima aspirasi warga terkait permasalahan dengan salah satu BUMN tersebut. Mereka berharap adanya aturan yang tidak membuat rugi salah satu pihak jika mengatasnamakan hubungan kerja sama.
“Aturan jangan gitu, rugi bareng rugi, untung bareng untung. 75 persen yang kerja sama punya hutang semua,” katanya.
Masyarakat lain juga menyampaikan bahwa kerja sama dengan PT Sang Hyang Seri memang sudah sejak lama berlangsung. Perbedaanya, pada era tahun 2012 hingga 2015 para petani bahkan bisa menabung di perusahaan. Hal itu berbanding terbalik dengan kondisi sekarang dengan masyarakat yang harus menumpuk hutang setiap musimnya.
“Pada tahun 2013 – 2015 masyarakat punya simpenan di perum, sekarang mah berbalik, masyarakat yang punya hutang,” katanya.
Dirinya menyebut untuk membayar pupuk dan obat – obatan saja tidak cukup apalagi ditambah harus bayar sewa lahan yang tidak memperhitungkan untung – rugi.
Menangkap aspirasi tersebut, Hafil yang merupakan Ketua Fraksi Partai NasDem menyebut akan menindaklanjuti aduan tersebut.
Hafil menyebut akan mendalami regulasi dan sistem kerja sama antara para petani dengan BUMN bidang pertanian itu.
“Yang pertama saya akan dalami, dalami dulu pak, aturan regulasinya antara penggarap dan Sang Hyang Seri, nanti akan kita komunikasi dulu pak, baik – baik,” ucap Hafil.
Hafil menyebut, DPRD akan melakukan pendalaman dan melakukan komunikasi dengan pihak PT Sang Hyang Seri terkait aduan masyarakat tersebut.
“Kalau perlu datang masyarakatnya, kalau tidak bisa baik – baik nanti saya panggil ke DPRD pak ya, dengan dasar aduan masyarakat,” pungkasnya.
Selain itu, masyarakat juga mengeluhkan kondisi jalan kampung yang rusak parah dan belum tersentuh perbaikan.
“Kalau ada yang melahirkan itu bisa melahirkan di jalan saking jelek jalan disini,” ujar warga.
Menanggapi hal tersebut, Hafil berjanji akan membicarakan anggaran perbaikan jalan dengan bupati terpilih nanti.
“Kita juga harus bersinergi dengan eksekutif agar anggaran perbaikannya bisa cepat direalisasikan,” ungkapnya.
Warga juga mengeluhkan kondisi banjir yang sering terjadi di wilayahnya karena kondisi irigasi yang kurang memadai.
“Keluhan di Tegal Koneng, setiap banyak hujan pak diperbatasan makam, banjir pak kalo ada hujan satu jam sudah mentok air bakal banjir pak,” kata tokoh masyarakat setempat.
Sebagai solusi, sistem irigasi akan diperbaiki dengan anggaran dana desa yang disepakati bersama kepala desa setempat. (adv/clue)