PADANG- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPEDDA) Sumatera Barat mengadakan acara penting, yaitu penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Sumatera Barat 2025-2045 pada (9/1/2024).
Acara ini melibatkan narasumber terkemuka, termasuk Ahmad Hafizd, Ketua Padang Creative City Forum, dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas.
Dalam sesi diskusi, Ahmad Hafizd memberikan pandangan yang mendalam mengenai masa depan Sumatera Barat, khususnya mengingat Bonus Demografi yang dihadapi pada tahun 2045, dengan usia produktif mencapai 72,17%.
Dia menekankan bahwa RPJPD harus disusun dengan pendekatan holistik, tidak hanya memusatkan perhatian pada pencapaian tujuan, tetapi juga memperhatikan perkembangan digital dan optimalisasi sumber daya daerah.
“Saat ini, Sumatera Barat memiliki potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Namun, untuk mengoptimalkannya, perlu dijabarkan langkah-langkah teknis dalam RPJMD dan RKPD,” ujar Ahmad Hafizd.
Ahmad Hafizd juga menyoroti perlunya koordinasi Hexa Helix secara masif, melibatkan Akademisi, Busines Sektor, Komunitas, Pemerintah, Agregator, dan Media. Menurutnya, koordinasi terintegrasi antar sektor menjadi krusial untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi yang dimiliki Sumatera Barat.
“Pengalaman sebelumnya menunjukkan bahwa meskipun RPJPD telah tersusun rapi, pencapaiannya masih jauh dari harapan. Hal ini disebabkan oleh koordinasi belum berjalan efektif, bahkan acapkali hanya sebatas ceremonial,” jelasnya.
“Karenanya evaluasi diperlukan dengan meningkatkan koordinasi, sehingga pemanfaatan sumber daya di Sumatera Barat dapat lebih realistis dalam mencapai Sumatera Barat Emas 2045 dengan langkah-langkah kongkrit,” ungkap Ahmad Hafizd.
Dengan semangat kolaborasi dan evaluasi yang mendalam, Ahmad Hafizd berharap Sumatera Barat dapat memanfaatkan bonus demografi, memperkuat Hexa Helix, dan merinci langkah-langkah teknis untuk mencapai visi Sumatera Barat Emas 2045 secara lebih efektif. (clue)