SUBANG – Dalam upaya meningkatkan kapasitas hasil panen rumput gajah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Universitas Subang untuk melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani Mandiri Rancage Curugrendeng, Subang. Kegiatan ini dilakukan melalui Program Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat yang melibatkan dosen dan mahasiswa Universitas Subang.
Melalui program ini, Kelompok Tani Mandiri Rancage diberikan pelatihan penggunaan mesin pemotong rumput (reaper) guna meningkatkan produktivitas panen rumput gajah. Sebelumnya, kelompok tani ini melakukan pemanenan rumput secara manual menggunakan arit dan parang, yang hanya menghasilkan sekitar 6-7 ton rumput per hari dalam waktu kerja tujuh jam dan dikerjakan oleh lima orang. Dengan bantuan mesin potong rumput, kapasitas panen dapat meningkat menjadi 12-14 ton per hari.
“Diharapkan melalui pendampingan ini, hasil panen Kelompok Tani Mandiri Rancage Curugrendeng dapat meningkat signifikan, sehingga dapat berdampak positif pada kesejahteraan hidup para petani. Secara efektif kegiatan ini akan berlangsung pada bulan Agustus-Desember 2024 setelah sebelumnya kami berproses dari bulan Maret untuk pengajuan ke Kemenristekdikti,” ujar Kasda selaku Ketua Tim Pengabdian Universitas Subang.
Kelompok Tani Mandiri Rancage Curugrendeng terdiri dari 63 anggota yang mengelola budidaya rumput gajah di lahan seluas 62 hektar, yang tersebar di wilayah Subang, Sumedang, dan Purwakarta. Hasil panen berupa rumput segar dikirim ke industri peternakan sapi yang ada di Subang, dengan rata-rata pengiriman sebanyak 180 ton per bulan per kelompok.
Sebelum adanya bantuan mesin pemotong rumput, kelompok tani menghadapi kendala dalam meningkatkan hasil panen karena keterbatasan tenaga terampil dalam proses pemanenan. Tim Pengabdian Universitas Subang dan Kemendikbudristek memberikan solusi dengan mengadakan pelatihan pengoperasian mesin pemotong rumput tipe reaper 4GL120 hand tractor 101 Diesel 188, yang memiliki kapasitas panen 0,17-0,27 hektar per jam.
Dari hasil pelatihan, terpilih dua operator yang telah mahir mengoperasikan mesin pemotong, sehingga produktivitas panen meningkat secara signifikan. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi kelompok tani, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani pembudidaya rumput gajah di wilayah tersebut.(adv/clue)