Para barista dari seluruh Jayapura akan berkumpul dalam kompetisi ‘Throwdown V60 Battle’ yang akan diselenggarakan di Cofe Roppopang pada tanggal 23-24 Juni 2023. Kompetisi ini merupakan kolaborasi antara Roppopang x Escola Cafe dan Komunitas Kopi Numbay.
Ketua Panitia, Ronald Sandewa, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan dan silaturahmi antara para pembuat kopi di Jayapura. “Meskipun kita berada dalam bisnis yang sama, pasti masih ada beberapa orang yang belum saling kenal. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat saling mengenal dan berbagi cerita tentang kopi di Jayapura,” ujar Ronald, anggota Komunitas Kopi Numbay.
Menurut Ronald, kompetisi kali ini akan memiliki keunikan tersendiri, yaitu penguncian variabel-variabel pada setiap babaknya dengan menggunakan dadu. Pada babak eliminasi pertama, satu variabel akan dikunci, yaitu ukuran gilingan (grind size). Pada babak eliminasi kedua, dua variabel akan dikunci, yaitu ukuran gilingan dan suhu air. Sedangkan pada babak final, tiga variabel akan dikunci, yaitu ukuran gilingan, suhu air, dan teknik penampahan (pouring).
Kompetisi ini akan memperebutkan hadiah jutaan rupiah serta sertifikat yang didukung oleh Grande Coffee & Cake, Komunitas Kopi Numbay, dan Highland Roastery.
“Yang paling penting adalah teman-teman barista dan pembuat kopi rumahan dapat belajar dan saling mendukung dalam dunia kopi. Kompetisi ini juga dapat menjadi pengalaman bagi mereka agar lebih percaya diri ketika menghadapi acara besar di masa depan,” tambahnya.
Ronald mencatat bahwa sebanyak 27 peserta akan ikut serta dalam kompetisi ini. Sedangkan tim penilai terdiri dari juri-juri berkompetensi seperti Roger Liem, Yafest Wetipo, dan Ferdy Suan.
“Para juri akan menilai secara acak dengan menggunakan wadah yang sudah mereka tandai dengan nama atau kode peserta. Setelah mencicipi kopi, para juri akan melakukan hitung mundur bersamaan,” jelas Ronald.
Selain aroma, para juri juga akan menilai rasa yang nikmat, tingkat keasaman yang seimbang, kekentalan yang pas, serta aftertaste yang memuaskan.
“Panitia melarang para juri untuk berdiskusi atau berunding mengenai kopi yang akan dinilai sebelum menentukan pemenangnya. Setelah penjurian, MC akan mengangkat wadah pemenang dan mengumumkan nama pemenang babak tersebut,” tambahnya.
Ronald juga menekankan bahwa juri berhak untuk tidak mencicipi hasil seduhan peserta jika terdapat pelanggaran terhadap standar keramahan (hospitality) dan kebersihan.
Sementara itu, para peserta sendiri hanya diberikan waktu 8 menit untuk menyeduh kopi sebaik mungkin menggunakan alat seduh V60.(clue)