Subang–Konflik Satwa Liar beberapa kali terjadi. Hingga akhir Desember ini, tercatat setidaknya 6 kali terjadi. Satwa liar dilindungi, seperti Macan Kumbang, seringkali menerkam hewan ternak milik warga.
Menurut Pegiat Kelestarian Lingkungan, Iis Rochati, peristiwa tersebut diakibatkan alih fungsi lahan hutan menjadi lahan pertanian atau perkebunan. Area yang dulunya hutan habibat Macan terganggu akibat alih fungsi ini.
Keenam peristiwa tersebut semuanya terjadi di Subang selatan. “Beberapa kali terjadi. Untuk 2024 itu ada beberapa kejadian, ada 6 kejadian. Ada (laporan) perjumpaan warga dengan Macan juga,” ungkap Iis, kepada Cluetoday,(18/12/24).
Selain itu, aktivitas perburuan liar disinyalir menggangu habibat Macan. Seringkali, para pemburu menggunakan anjing dan jerat perangkap untuk menangkap hewan buruannya. Aktivitas ilegal, seperti berburu trenggiling yang masuk kategori hewan dilindungi hingga burung, mengganggu habitat Macan Kumbang.
Perempuan yang meraih penghargaan “Apresiasi Perempuan Inspirasi” Tahun 2023 dari Gubernur Jabar ini mengungkapkan, perilaku masyarakat yang bertanam dan mendirikan kandang ternak menjorok ke Hutan habitat Macan, menambah kerawanan konflik.
“Perubahan fungsi, ya. Hutan jadi perkebunan kopi, misalnya. Ternak juga terlalu mepet ke kawasan. Mungkin dalihnya gampang mencari pakan rumput. Tanpa menghitung resiko,” terangnya.
Perubahan cuaca dan iklim pun turut jadi sebab konflik satwa liar. Saat musim kemarau, seringkali Macan Kumbang turun dari habibatnya mencari air akibat kekeringan.
Dirinya mendorong seluruh pihak, seperti Pemerintah Daerah, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Perhutani, turut serta berkolaborasi melakukan pencegahan konflik satwa liar.
“Kemarin udah dilakukan diskusi dengan Pj, apa langkah yg kita ambil. Ini, kan, hewannya milik BKSDA, kawasan hutannya Perhutani, tapi warganya milik Pemda, orang Subang. Kita bareng-bareng menjaga. Gimana caranya kembali ke fungsi awal,” ungkap Iis.
“Bisa hidup berbarengan. Gak ada sejarahnya Macan makan manusia. Karena ini (macan) terganggu karena intensitas kegiatan manusia. Karena macan lebih ada lebih dulu,” jelasnya.