Subang–Pencarian Rafiq (55) korban tanah longsor di Kampung Babakan Randu, Desa Dayeuhkolot, Sagalaherang, pada Sabtu (12/04/25) dihentikan sementara. Situasi cuaca mendung dan waktu sore, menjadi pertimbangan.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, Udin Jazudin, menjelaskan, pencarian akan dimulai kembali pada esok Minggu (13/04/25) pagi pukul 08.00.
“Pencarian (korban) sementara kita hentikan. Pertama, kita upayakan (pencarian) korban dulu,” kata Udin, di lokasi pencarian.
Selain pencarian korban, normalisasi saluran irigasi yang tertutup material longsor, turut jadi perhatian petugas. Saluran yang bersumber dari sungai Ciasem ini, memiliki fungsi yang vital untuk mengairi 200 hektar sawah di hilir Sagalaherang.
Udin menyebut, BPBD Subang telah mengerahkan dua alat berat excavator yang memiliki fungsi memecah batu dan mengeruk material.

“Besok mudah-mudahan penanganan korban dan longsor ini bisa selesai, bisa tertangani,” tutur Udin.
Musibah Tanah Longsor terjadi pada Jum’at (10/04/25) kemarin. Tebing setinggi 60 meter longsor.
Menurut informasi, satu warga bernama Rafiq (55) dikabarkan hilang dan disinyalir tertimbun tanah longsor.
Sore itu, Rafiq dan kedua temannya sedang melakukan perbaikan pipa saluran air milik salah satu pesantren. Nahas, tebing yang di bawahnya terdapat saluran pipa longsor.
“Jadi dia bilang saya kesini dulu. Yang dua temannya disuruh pulang duluan. Sampai sore korban tidak ada kabar,” kata seorang warga.
Selain itu, longsoran juga merusak pipa air bersih warga dan menyumbat saluran irigasi.
Tim SAR gabungan dari BPBD Subang, TAGANA, Kepolisian, TNI, dan warga masih melakukan pencarian korban.