CIAMIS – Tarsum (41) seorang suami yang tega membunuh dan memutilasi istrinya Yanti (40) diduga dilatar belakangi oleh keadaan ekonomi.
Hal itu diungkap oleh Kapolres Ciamis, AKBP Akmal pada Minggu, (5/5/2024).
“Berdasarkan pemeriksaan-pemeriksaan saksi, terutama saksi kunci anak dari pelaku dan korban. Memang ada hal-hal didapat keterangan bahwa memang yang terkait dengan ekonomi keluarga dan itu cukup membebani,” ujar Akmal.
Motif tersebut terungkap dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi yaitu anak pelaku dan korban. Saksi menyebutkan faktor ekonomi keluarga yang diduga membebani pelaku hingga ia tega membunuh dan memutilasi istrinya.
Menurut Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Joko Prihatin, keterangan saksi mengungkapkan keluarga pelaku memiliki utang ratusan juta. Kabarnya, usaha Tarsum sedang turun dan ia mengalami kerugian besar.
“Memang ada utang lebih dari Rp100 juta,” kata Joko, Senin (6/5/2024).
Meski demikian, polisi masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut. Polisi masih akan menambah pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.
Kronologi Pembunuhan
Ketua RT setempat, Yoyo mengatakan bahwa pelaku diduga mengalami depresi dan sempat melakukan percobaan bunuh diri beberapa hari sebelumnya. Namun usaha tersebut berhasil digagalkan.
Tarsum juga sempat menitipkan anaknya kepada tetangganya karena akan merantau ke Kalimantan.
“Pelaku sempat menitipkan anak katanya mau merantau ke Kalimantan. Pangdidikeun budak (tolong didik anak saya),” kata Yoyo.
Aksi mutilasi istri yang dilakukan Tarsum menghebohkan warga Desa Cisontrol, Ciamis lantaran dilakukan di depan rumah warga di pagi hari, tepatnya Jumat (3/5/2024).
Sang istri diduga akan berangkat ke pengajian namun di jalan terlibat cekcok dengan sang suami hingga akhirnya tragedi pembunuhan tak dapat dihindari. Sang istri sebelumnya dibunuh menggunakan balok kayu sebelum akhirnya dimutilasi.
“Penyebab kematian korban karena trauma benda tumpul di belakang dan depan kepala. Setelah itu dimutilasi,” ucap Kapolres Ciamis, AKBP Akmal.
Dimutilasi Menjadi 5 Bagian
Akmal mengatakan, usai memutilasi korban, Tarsum membawa bagian tubuh istrinya ke tiga tempat, mulai dari jalan kampung, depan rumah warga dan depan pos di pertigaan jalan.
“Setelah dibawa lalu dikumpulkan lagi di depan rumah warga, jaraknya 100 meter dari rumah pelaku. Jadi ada 5 potong, bagian lengan dua, dua kaki dari lutut ke bawah dan bagian dada,” ungkapnya.
Saat ini, Tarsum telah memasuki sel tahanan. Dia juga ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pembunuhan yang mengerikan itu.
“Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-sakai dan olah TKP kami sudah meningkatkan status pelaku menjadi tersangka,” ujar Akmal, Minggu.
Sosok Pelaku Dikenal Baik
Sebelum kejadian mengerikan tersebut, pelaku dikenal masyarakat sebagai sosok yang baik.
“Sosok Tarsum itu orangnya baik-baik aja. Solider dia itu. Bahkan dia berani berkorban,” kata Yoyo
Menurut Yoyo, peristiwa tersebut mengejutkan masyarakat. pasalnya Tarsum juga dikenal orang yang tidak mau merugikan orang lain.
“Jadi dia itu orangnya gimana ya, istilahnya enggak mau merugikan orang lain, daripada merugikan orang lain lebih baik merugikan diri sendiri. Orang baik kok,” kata Yoyo.
“Semua di sini tetangga enggak ada yang sangka seperti itu,” tambahnya.
Polisi akan memeriksa kejiwaan pelaku dan saat ini telah mengajukan ke dokter jiwa. Pelaku kini ditahan terpisah di ruang tahanan isolasi.(clue)