Larangan TikTok bagi Guru di Jawa Barat, Dedi Mulyadi: Saya Malu!

Jawa Barat – Gubernur terpilih Jawa Barat, Dedi Mulyadi, resmi melarang para guru membuat konten TikTok di lingkungan sekolah. Ia menerapkan aturan ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Barat.

Dedi melihat banyak guru yang merekam video TikTok di dalam ruang kelas, bahkan saat proses belajar mengajar berlangsung. Ia merasa malu karena fenomena ini menjadi perhatian publik.

“Saya malu pak kalau lihat di media sosial, bagaimana orang membandingkan anak-anak di China, di Amerika dengan anak-anak di kita,” ujar Dedi Mulyadi seperti dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin, 10 Februari 2025.

Guru Masih Bisa Membuat Konten Berbasis Edukasi

Foto : Tribunnews.com

Mengutip dari Tribunnews, aturan ini tidak bersifat mutlak. Guru tetap bisa membuat konten di TikTok asalkan berhubungan dengan dunia pendidikan.

“Nanti bisa bikin edaran, di ruang kelas, di dalam lingkungan sekolah guru hanya boleh memposting TikTok dan sejenisnya yang berhubungan dengan pendidikan,” tutur Dedi pada Jumat, 7 Februari 2025.
Dedi menegaskan bahwa aturan ini berlaku untuk semua tenaga pendidik, termasuk guru PNS dan PPPK.

“Misalnya guru tiba-tiba joget-joget di ruang kelas. Guru memperlihatkan kecantikan yang ada dalam dirinya agar menarik perhatian netizen,” katanya.

Menurutnya, aktivitas seperti itu tidak memiliki manfaat bagi pendidikan dan harus dilarang di lingkungan sekolah.

Dedi juga meminta agar Dinas Pendidikan Jawa Barat lebih selektif dalam menyeleksi calon guru.
“Harus dimulai dari guru, gurunya bagaimana. Mau tidak mau kalau mau Jawa Barat istimewa, gurunya harus istimewa,” tegasnya.

Mengutip dari KLIK PENDIDIKAN, Dinas Pendidikan Jawa Barat berencana mengeluarkan surat edaran resmi terkait aturan ini. Guru tetap boleh membuat konten di media sosial, tetapi hanya di luar lingkungan sekolah dan tanpa atribut sebagai tenaga pendidik.

Aturan ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat dan memicu perdebatan di media sosial. Namun, Dedi tetap berkomitmen untuk memastikan pendidikan di Jawa Barat lebih berkualitas dan setara dengan negara-negara maju.

“Di kita mah sibuk TikTok-an di kelas. Orang lain bikin robot, kerajinan, menyusun masa depan, kita mempersiapkan diri menjadi generasi konsumeris,” pungkasnya.(clue)

Baca Juga : https://cluetoday.com/hasil-la-liga-spanyol-real-madrid-vs-atletico-madrid-imbang-waktunya-barcelona-perpendek-jarak/

Follow Kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *