Legenda Pabrik Sepatu Bata Purwakarta Tutup Gegara Sepi Orderan

PURWAKARTA – Perusahaan Sepatu terkemuka, PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengumumkan penutupan pabriknya yang ada di Purwakarta, Jawa Barat pada Sabtu (4/5/2024).

Keputusan tutupnya pabrik tersebut disampaikan manajemen melalui Direktur Sepatu Bata, Hatta Tutuko dalam Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Keputusan untuk menghentikan aktivitas produksi Pabrik PT Sepatu Bata Tbk yang berada di Purwakarta berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 30 April 2024 yang sebelumnya telah disetujui berdasarkan persetujuan dari Keputusan Dewan Komisaris tanggal 29 April 2024,” kata Hatta Tutuko.

Perusahaan yang telah beroperasi sejak era kolonial Belanda tersebut terpaksa menutup pabriknya setelah melakukan berbagai usaha untuk tetap bertahan.

“PT Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat,” ungkap Hatta.

Hatta menyebutkan secara spesifik, model-model sepatu dan produk alas kaki lain yang diproduksi dari fasilitas produksi Purwakarta sudah mengalami permintaan penurunan di pasar.

“Perseroan sudah tidak dapat melanjutkan produksi di pabrik Purwakarta, karena permintaan pelanggan terhadap jenis produk yang dibuat di Pabrik Purwakarta terus menurun dan kapasitas produksi pabrik jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan dari pemasok lokal di Indonesia,” tambahnya.

Penurunan permintaan pasar berdampak pada kerugian yang terus dialami perusahaan selama 4 tahun terakhir.

Pada tahun 2021, Bata mencatat kerugian perusahaan senilai 58,21miliar. Kemudian di tahun 2022, kerugian usaha semakin meningkat hingga di angka 60,63 miliar.

Akhir Desember tahun 2022, BATA harus menanggung rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 106,95 miliar. Angkanya jauh meningkat dari tahun sebelumnya.

Sementara untuk periode per 31 September 2023, BATA juga masih rugi Rp 80,44 miliar. Kerugian yang terjadi terus menerus, tak dapat dipertahankan hingga Perusahaan terpaksa mengumumkan penutupan produksi di tahun 2024.(clue)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *