JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mengusulkan dan berdiskusi dengan Presiden Prabowo terkait rencana pembentukan family office di Indonesia. Family office ini berperan dalam menarik dana asing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Diketahui juga bahwa, family office merupakan lembaga swasta yang mengelola kekayaan keluarga kaya atau individu dengan kekayaan besar. Di Indonesia, pemerintah berencana menempatkan family office di Bali dan IKN karena Bali memiliki KEK, dan IKN. Harapannya menjadi pusat pemerintahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia timur.
Selanjutnya, terungkap bahwa Luhut mengusulkan pembentukan family office ini untuk tidak tertinggal dari negara-negara Asia. Malaysia dan Singapura yang sudah terlebih dahulu memiliki family office. Selain itu, usulan Luhut tentang pembangunan family office ini telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto, sehingga bisa segera berjalan.
“Family office, kita lambat, sekarang mereka sudah buat,” ungkap Luhut.
Selain itu, diketahui bahwa rencana pembangunan family office ini pertama kali diajukan saat pemerintahan Presiden Joko Widodo. Setelah mendapatkan persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto, Luhut berencana mengajukan usulan untuk memulai pembangunan family office ini pada Februari 2025.
“Kita mau cepat, kalau saya ketemu presiden, kalo saya boleh usul, bulan depan boleh kita jadikan, kita sudah lama studi,” ungkap Luhut.
Kemudian, Luhut juga berusaha agar Indonesia tetap tidak kalah saing dengan Malaysia. Malaysia telah mendirikan family office pada Oktober tahun lalu. Selain itu, keberadaan family office ini menjadi krusial karena dapat menarik dana dari orang-orang kaya di dunia untuk diinvestasikan di Indonesia.
“Mereka [Malaysia] kasih insentif yang sangat kompetitif. Kita harus [lebih kompetitif insentifnya], kalau ngga, kita kalah,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.(clue)
Cecep Muhamad Yusup