Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara diambil alih oleh Israel untuk dipergunakan sebagai markas militer. Hal ini diungkapkan oleh Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia. Tentara Israel diketahui sudah menduduki Rumah Sakit Indonesia di Gaza sejak dua minggu lalu.
“Sekitar dua minggu yang lalu sampai dengan hari ini, Israel menempatkan pasukannya, tempat berlindung dan markasnya, itu di Rumah Sakit Indonesia yang dulu tanggal 6 (November) mereka menuduh bahwa di situ adalah markas Hamas dan ada orang Hamas di situ,” kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers yang disiarkan di media sosial.
Israel sempat menuduh Hamas menggunakan RS Indonesia sebagai markas dan memiliki terowongan di bawahnya. MER-C langsung membantah secara diplomatis dan teknis.
dr Sarbini menambahkan, Israel gagal menaklukkan Gaza utara sehingga tidak ada tempat aman bagi IDF (tentara Israel) untuk bersembunyi, berlindung, dan melakukan koordinasi.
“Nah, sekarang mereka menempatkan pasukan di situ sebagai perisai dari serangan Hamas,” lanjutnya.
MER-C meminta Israel kembali ke aturan-aturan hukum internasional yang menjadikan rumah sakit sebagai tempat netral, tidak dijadikan medan pertempuran.
Selain RS Indonesia, Israel juga disebut mengubah Rumah Sakit Al Awda di utara Jalur Gaza menjadi barak militer. Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, Ashraf Al Qudra, pada Selasa (19/12/2023) mengatakan bahwa militer Israel menahan 240 warga Palestina, termasuk 80 petugas medis, 40 pasien, dan 120 yang mengungsi di dalam rumah sakit. (clue)