JAKARTA – Sebuah momen unik sekaligus hangat terjadi saat Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke kediaman Wapres ke-6 RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno, pada Rabu (13/8/2025). Dalam suasana penuh kekeluargaan, Try Sutrisno menegur ajudan Gibran yang membiarkan sang Wapres melepas sepatu sebelum masuk rumah.
Teguran itu di sampaikan dengan nada santai namun tegas.
“Ini bukan masjid,” ujar Try Sutrisno sambil tersenyum, seperti terekam dalam video yang kini beredar di media sosial.
Berdasarkan rekaman video di beberapa platform, Gibran yang baru tiba di kediaman Try Sutrisno terlihat melepas sepatunya sebelum memasuki ruang tamu. Ajudannya berdiri di belakang sambil membawa barang bawaan. Melihat hal itu, Try Sutrisno langsung menegur sang ajudan agar tidak perlu melepas sepatu di rumahnya.
Tak lama setelah itu, suasana menjadi cair. Gibran pun kembali memakai sepatunya, dan pembicaraan berlanjut ke agenda pertemuan yang sudah terjadwal.
Momen ini langsung ramai di media sosial. Banyak warganet yang menilai teguran tersebut menunjukkan ketegasan khas mantan petinggi militer, namun tetap dibungkus dalam nada kekeluargaan.
Pengamat Protokol Negara, Ahmad Zaki, menilai kejadian ini menarik karena memperlihatkan perbedaan budaya formal dan informal dalam interaksi tokoh negara.
“Secara adat, melepas sepatu dianggap sopan. Tapi dalam konteks kunjungan kenegaraan, ada protokol tertentu yang mengatur bahwa tamu negara tidak perlu melepas alas kaki di kediaman resmi atau saat agenda formal,” jelas Zaki kepada wartawan, Kamis (14/8/2025).
Menurut Zaki, teguran ini bisa bermakna sebagai pesan etika yang menegaskan bahwa protokol kenegaraan tidak selalu identik dengan kaku, melainkan bisa di sampaikan secara humanis. Sementara itu, netizen menganggap momen ini sebagai contoh interaksi antargenerasi yang penuh rasa hormat.
Meski singkat, momen teguran Try Sutrisno kepada ajudan Gibran telah menjadi sorotan publik. Peristiwa ini bukan hanya mengundang senyum, tetapi juga mengingatkan pentingnya memahami konteks budaya dan protokol dalam pertemuan kenegaraan. (clue)