JAKARTA – Teknologi robotik kembali memukau dunia dengan kemajuan pesat dalam kemampuan gerak dan ekspresi gerak tubuh manusia.
Boston Dynamics yang mengembangkan Sebuah robot humanoid dalam proyek Atlas baru saja memamerkan kemampuan menari secara “manusiawi”. Yang berkaitan dengan teknik berjalan, menangkap objek, dan kemudian menari sebagai satu model terpadu.
Robot Atlas kini menggunakan satu model pembelajaran buatan (AI) yang mampu mengatur seluruh anggota badan kaki, tangan, badan. Hal tersebut bisa berlangsung secara bersamaan untuk melakukan berbagai tugas berjalan, mengangkat benda, hingga menari.
“The feet are just like additional hands, in some sense, to the model,” ujar Russ Tedrake dari Toyota Research Institute, yang turut memimpin riset tersebut.
Riset lain turut menunjukkan bahwa robot humanoid dapat terlatih untuk meniru gerakan ekspresif. Seperti “menari”, melambaikan tangan, dan berjalan melalui medan tak rata yang sebelumnya orang anggap sulit bagi mesin.
Para peneliti melihat jika robot dapat menari atau melakukan gerakan tubuh manusiawi secara fleksibel, hal itu berarti mereka sudah menguasai kontrol seluruh tubuh yang lebih kompleks. Selanjutnya, hal itu bisa menerapkan hal tersebut pada tugas nyata, seperti perawatan, layanan rumah tangga, atau pekerjaan berisiko.
Contoh: Tim dari UC San Diego Jacobs School of Engineering memaparkan bahwa gerakan menari membantu robot “membangun kepercayaan” agar manusia dapat menerima mereka sebagai mitra, bukan mesin yang menakutkan.
“Kami telah berhasil menggabungkan kontrol seluruh tubuh dalam satu model tunggal yang menangani kaki dan tangan secara terpadu,” ujar Russ Tedrake dari Toyota Research Institute.
“Gerakan menari bagi robot bukan hanya gimmick ini tanda bahwa mereka semakin dekat ke ‘teman manusia’ dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Xiaolong Wang, profesor di UC San Diego.
Meskipun impresif, riset juga menekankan bahwa gerakan seperti ini masih dalam kondisi terkontrol laboratorium.
Demonstrasi Terbatas dan Risiko Salah Persepsi

Banyak robot yang menari adalah demonstrasi pada program khusus atau pengendalian penerapan-nya sangat terbatas. “Video klip bisa menyesatkan,” kata seorang pakar robotik.
Beberapa tantangan yang masih harus mendapat perhatian. Stabilitas di medan nyata (tangga, kerikil, permukaan licin). Efisiensi energi untuk penggunaan sehari-hari.
Adaptasi terhadap kondisi tak terduga (misalnya manusia di sekitarnya). Biaya produksi dan keselamatan saat bersinggungan dengan manusia.
Keberhasilan robot humanoid menari menandakan bahwa beberapa aplikasi “layaknya manusia” bukan lagi fiksimereka mulai mendekati kenyataan.
Potensi penggunaan antara lain: Pelayanan di rumah sakit atau lansia (robot yang mampu bergerak fleksibel).
Hiburan & media (pertunjukan robot menari, parade teknologi). Industri layanan publik & hospitality (robot yang bisa berinteraksi secara manusiawi).
Pekerjaan berisiko tinggi (penyusupan ke area bahaya, robot pengganti manusia).
Namun, banyak pengamat juga mengingatkan bahwa “kepiawaian menari” tidak segera berarti robot siap menggantikan manusia dalam semua konteks. Perlu uji nyata dan regulasi yang matang.
Gerakan menari sebuah robot humanoid bukan hanya aksi spektakuler itu sinyal dari lompatan teknologi kontrol, AI, dan mekanika tubuh yang semakin meniru manusia.
Meski masih banyak yang harus dilalui, perkembangan ini membuka pintu menuju masa depan di mana manusia dan robot bisa bergerak berdampingan dengan lebih akrab. (clue)

