Operasi Rahasia B-2 AS Tembus Situs Nuklir dalam Tanah Iran dengan Bom Penembus Bunker Canggih

JAKARTA – Pesawat pengebom B-2 milik Amerika Serikat (AS) ikut ambil bagian dalam serangan terhadap fasilitas nuklir di Iran. Informasi ini juga dikonfirmasi oleh seorang pejabat AS kepada Reuters pada Sabtu malam waktu setempat (21/6/2025). Selain itu, pesawat B-2 tersebut menjalankan operasi di tiga lokasi nuklir di Iran. Ketiganya yaitu Fordow, Natanz, dan Esfahan. Namun, kerusakan utama difokuskan pada fasilitas nuklir di Fordow.

“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga lokasi Nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di Dunia yang dapat melakukan ini. SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!,” cuit Donald Trump selaku Presiden Amerika Serikat (AS) di media sosial, melansir dari CNBC International.

Sementara itu, sebelumnya beberapa pesawat pembom siluman B-2 dari Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) meninggalkan Missouri dan terbang ke arah barat melintasi Samudra Pasifik. Pesawat-pesawat besar tersebut adalah satu-satunya pesawat AS yang dapat membawa GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP). Yaitu bom seberat 30.000 pon yang dikenal sebagai penghancur bunker.

Kemudian, desain bom GBU-57 MOP ini dimulai pada awal tahun 2000-an, dengan pemesanan sebanyak 20 unit yang ditempatkan pada Boeing pada tahun 2009. Bom GBU-57 dirancang khusus untuk menghancurkan sasaran yang terlindungi. Selain itu, dengan panjang mencapai 6,6 meter, bom ini dilapisi baja keras dan dilengkapi dengan bahan peledak berjenis pemicu khusus yang tidak langsung meledak saat mengenai permukaan. Senjata tersebut mampu menembus lapisan beton dan batu sebelum meledak tepat di sasaran terdalam.

“Senjata ini dirancang dengan selongsong baja yang agak tebal, baja yang dikeraskan, untuk menembus lapisan batu ini,” ungkap Masao Dahlgren selaku peneliti di bidang pertahanan rudal di Center for Strategic and International Studies (CSIS).

Di sisi lain, beberapa lokasi nuklir Iran juga dilaporkan terletak jauh di dalam tanah. Kedalaman situs-situs tersebut mencapai ratusan meter, sehingga hanya bom seperti GBU-57 yang mampu menembusnya dengan efektif.

“Anda butuh menjatuhkan dua bom pada lokasi yang sama, dan kemungkinan harus beberapa kali. Bahkan setelah itu, tak ada jaminan seluruh fasilitas lumpuh. Untuk benar-benar menghancurkannya, pasukan darat mungkin perlu dikerahkan untuk menanam bahan peledak dari dalam,” ungkap David Des Roches selaku pakar militer dari National Defense University AS.(clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *