JAKARTA – Sebuah makan siang di tengah hiruk pikuk politik nasional mendadak menjadi sorotan. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad duduk satu meja, berbagi hidangan, dan tersenyum di depan kamera. Foto kebersamaan itu diunggah ke media sosial dan langsung memantik berbagai tafsir politik.
Bagi sebagian orang, ini hanya pertemuan biasa. Namun, bagi para pengamat, ada pesan simbolis yang lebih dalam.
Pengamat politik Indonesia Political Review, Iwan Setiawan, membaca makan siang ini sebagai simbol eratnya hubungan antara eksekutif dan legislatif. Ia menilai Gibran dan Dasco ingin menunjukkan bahwa meski situasi politik belakangan di warnai isu panas, soliditas koalisi tetap terjaga.
“Gibran mewakili eksekutif, Dasco mewakili legislatif. Pertemuan ini adalah sinyal stabilitas pemerintahan,” ujar pengamat politik Adi Prayitno menegaskan.
Meredam Isu Pemakzulan dan Ketegangan Politik
Isu pemakzulan Wakil Presiden sempat mengemuka setelah adanya surat dari kelompok purnawirawan TNI masuk ke DPR. Kehadiran Gibran di meja makan bersama Dasco ternilai sebagai langkah simbolis untuk membantah rumor tersebut.
Tak hanya itu, momen ini juga dipandang meredam gosip renggangnya hubungan antara Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Kehangatan pertemuan Gibran dan Dasco menjadi pesan bahwa jembatan komunikasi antar kubu tetap kokoh.
Isyarat Politik Jangka Panjang
Di balik makan siang yang terlihat sederhana, sejumlah analis juga menangkap kemungkinan sinyal politik jangka panjang. Ada spekulasi bahwa Gibran bisa saja bergabung dengan Partai Gerindra di masa depan, meski langkah itu diperkirakan baru akan terwujud sekitar tahun 2027.
Pertemuan ini membuktikan bahwa dalam politik, gestur sederhana seperti duduk satu meja bisa memuat pesan yang dalam. Bagi publik, makan siang Gibran dan Dasco bukan sekadar acara santai, melainkan strategi komunikasi politik yang diramu dengan rapi. (clue)