Pemerintah Gelar Program Magang Fresh Graduate, Digaji Setara UMP

JAKARTA — Pemerintah resmi meluncurkan program magang nasional khusus bagi fresh graduate lulusan perguruan tinggi. Program ini diinisiasi sebagai bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi 2025, dengan target menyiapkan lulusan muda agar lebih siap masuk ke dunia kerja sekaligus mengurangi angka pengangguran terdidik.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menjelaskan, program ini akan menampung 20.000 lulusan baru S1 dan D3 yang lulus maksimal satu tahun terakhir.

Setiap peserta akan mendapatkan uang saku setara Upah Minimum Provinsi (UMP) selama enam bulan masa magang.

“Pemerintah menyiapkan anggaran Rp198 miliar untuk tahap pertama. Ini adalah bentuk dukungan negara agar lulusan muda bisa mendapatkan pengalaman kerja, bukan sekadar menunggu kesempatan,” ujar Ida dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (15/9/2025).

Syarat dan Mekanisme

Berdasarkan aturan, syarat utama peserta adalah:

• Lulusan S1 atau D3 dengan usia bebas, asalkan baru lulus maksimal satu tahun.
• Belum memiliki pekerjaan tetap.
• Bersedia ditempatkan sesuai kebutuhan industri dan lokasi mitra kerja.


Penempatan peserta di lakukan melalui kerja sama dengan berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur, jasa, teknologi, hingga UMKM. Nantinya, industri akan memberikan pembimbingan, sedangkan pemerintah menjamin pembayaran uang saku setara UMP sesuai domisili.

Sosiolog Universitas Indonesia, Dr. Devie Rahmawati, menilai program ini merupakan langkah strategis. Menurutnya, bonus demografi Indonesia bisa menjadi beban jika lulusan muda tidak memiliki pengalaman kerja.

“Magang dengan insentif setara UMP adalah terobosan. Lulusan baru tidak hanya memperoleh skill, tapi juga dihargai secara ekonomi. Hal ini penting agar mereka tidak langsung frustrasi menghadapi dunia kerja,” kata Devie, Selasa (16/9/2025).

Pemerintah menargetkan program ini berlanjut pada tahun berikutnya dengan kuota lebih besar. Presiden Joko Widodo dalam arahannya meminta agar kementerian terkait memastikan program ini memberi manfaat nyata.

“Kita ingin agar link and match antara perguruan tinggi dan dunia industri benar-benar terjadi. Setelah enam bulan magang, harapannya peserta bisa langsung terserap ke pasar kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri,” kata Presiden.

Meski menuai apresiasi, beberapa pengamat mengingatkan agar pemerintah memastikan standar magang jelas, termasuk jam kerja, hak peserta, dan kualitas bimbingan di lapangan. Tanpa pengawasan ketat, program ini di khawatirkan hanya menjadi sumber tenaga kerja murah bagi industri.

Namun secara umum, peluncuran program magang fresh graduate bergaji UMP ini di anggap sebagai langkah besar untuk menekan angka pengangguran terbuka yang per Juli 2025 masih mencapai 7,2 juta orang (data BPS). (clue)

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *