Subang– Pimpinan Daerah (PD) Persis Kabupaten Subang masa jihad 2024-2028 resmi dilantik. Mereka dilantik oleh Pimpinan Wilayah (PW) Persatuan Islam (Persis) Jawa Barat di Masjid Agung Subang pada Minggu (02/02/25).
Ade Ahmad Ghazali menjadi ketua di periode ini. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua PW Persis Jawa Barat, Endang Sirojudin Hafidz. Acara ini dimulai dengan pembacaan susunan pengurus (Tasykil), dilanjutkan dengan pembacaan Bai’at (janji), dan penandatanganan Surat Keputusan.
Dalam sambutannya, Ade Ahmad Ghazali, menyampaikan bahwa amanah yang diembannya merupakan ketentuan dari Allah SWT dalam upaya untuk menyebarkan syiar Islam.
“Ini adalah bagian dari amanah Allah SWT, dan saya bertekad untuk menunaikannya dengan sebaik-baiknya,” ujar Ustaz Ade dengan penuh semangat.
Menghadapi tantangan zaman, Ustaz Ade juga menyoroti kondisi objektif dakwah di Kabupaten Subang, yang semakin kompleks dengan pesatnya industrialisasi dan keragaman masyarakat.
“Dakwah Persis di Kabupaten Subang menghadapi tantangan besar karena masyarakat yang semakin beragam akibat pesatnya industrialisasi,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, Ustaz Ade menegaskan bahwa salah satu program utama kepengurusannya adalah memperkuat kualitas pengurus dan umat dengan mengedepankan keilmuan dalam menegakkan Al-Qur’an dan Sunah sebagai pedoman utama.
“Program kerja bersama tasykil akan difokuskan pada pengkajian Al-Qur’an dan Sunah secara lebih mendalam, sebagai prinsip dasar dakwah Persis Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Di akhir sambutannya, Ustaz Ade mengingatkan akan pentingnya penguatan keilmuan bagi para mubaligh agar mereka dapat memiliki kompetensi yang mumpuni dalam menghadapi tantangan umat dan menjalankan dakwah dengan pendekatan persuasif.
“Kami akan memperkuat kompetensi para da’i Persis Kabupaten Subang agar mereka semakin mampu menjawab tantangan zaman,” pungkasnya.
Pelantikan ini menjadi awal bagi upaya dakwah yang lebih progresif dan efektif di Kabupaten Subang, dengan semangat mengemban amanah dan menguatkan ukhuwah Islamiyah di tengah dinamika kehidupan masyarakat.
Redaksi