Subang —Saluran irigasi di Desa Curug Agung, Kecamatan Sagalaherang, menjadi prioritas dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Sistem irigasi yang telah rusak selama sekitar lima tahun terakhir ini mendapat perhatian serius untuk direvitalisasi.
Rencana tersebut muncul saat kunjungan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, pada Selasa (24/12/24) siang ke bendungan irigasi tersebut. Bima Arya menjelaskan, irigasi di Desa Curug Agung mencakup area seluas 75 hektare. Namun, karena kerusakan pada sistem pintu air yang dibangun sejak zaman Belanda, luas area yang bisa ditanami menjadi terbatas.
“Kalau ini diperbaiki, luas hamparan sawah yang bisa ditanami dapat bertambah secara signifikan, hingga mencapai 250 hektare ke arah Parung,” ujar Bima Arya. Ia menambahkan, peningkatan produksi ini akan berdampak besar pada percepatan pencapaian swasembada pangan di wilayah tersebut.
Revitalisasi irigasi ini telah menjadi salah satu prioritas utama yang direncanakan untuk mendapatkan bantuan pada tahun depan. Dengan perbaikan yang direncanakan, potensi pertanian di Subang diharapkan dapat lebih optimal, mendukung kebutuhan pangan nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani setempat.
Bima Arya juga meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan perhitungan teknis yang lebih detail terkait kebutuhan revitalisasi irigasi. Dirinya menyebut, akan melaporkan ke Kemenko Pangan untuk dilakukan revitalisasi irigasi.
“Perlu dihitung lagi kebutuhannya secara teknis oleh Dinas PUPR, sehingga saat diajukan ke Kemenko, datanya sudah lengkap dan proyek ini bisa langsung berjalan pada awal tahun depan,” tegasnya.
Sementara itu, Pj. Bupati Subang, Dr. Imran, juga menyampaikan pentingnya dukungan dari kementerian dan lembaga terkait dalam memastikan keberhasilan program swasembada pangan.
“Langkah-langkah yang perlu dipastikan meliputi perbaikan irigasi, ketersediaan pupuk bersubsidi, penyuluh pertanian, dan kesiapan Bulog sebagai penampung hasil pertanian. Semua itu harus siap untuk mendukung swasembada,” jelasnya.
Ia menambahkan, kunjungan kerja Wakil Menteri, memberikan gambaran kondisi fisik jaringan irigasi di wilayah Segalaherang. Jika tantangan tersebut diatasi, ia optimis Subang akan menjadi salah satu wilayah yang strategis penghasil padi di Jawa Barat maupun yang ada di Indonesia.
“Seandainya jalur irigasi ini diperbaiki dan direvitalisasi, potensi lahan yang bisa dijangkau akan mencapai 250 hektare,” kata Pj. Bupati Imran.