Hari Rabies Sedunia, Balai Veteriner Subang dan PDHI Gelar Vaksinasi dan Kastrasi Massal

Subang – Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia, Balai Veteriner (BVet) Subang menggelar kegiatan vaksinasi dan kastrasi massal untuk hewan peliharaan. Acara yang berlangsung selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Oktober 2025, ini dipusatkan di halaman kantor BVet Subang, Dangdeur, Kabupaten Subang.

Bekerja sama dengan Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Jawa Barat Wilayah 8, kegiatan ini berhasil memberikan layanan kepada ratusan hewan. Tercatat, sebanyak 91 ekor kucing telah dikastrasi dan 134 ekor hewan yang terdiri dari anjing, kucing, hingga kera telah menerima vaksinasi rabies. Proses ini melibatkan 50 dokter hewan.

Kepala Balai Veteriner Subang, drh. Putut Eko Wibowo, menyatakan bahwa acara ini digelar tidak hanya untuk memeriahkan Hari Rabies Sedunia, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam pencegahan dan pengendalian penyakit rabies.

“Kegiatan ini adalah bagian dari upaya kita untuk mencegah penyebaran rabies dan mendukung target Indonesia Bebas Rabies 2030,” ujar drh. Putut saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10/25).

“Vaksinasi dan pengendalian populasi melalui kastrasi adalah dua pilar utama dalam strategi ini,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi dengan PDHI Jabar Wilayah 8 sangat penting untuk menyukseskan acara dan memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat. Menurutnya, Provinsi Jawa Barat dan Banten saat ini menjadi fokus utama dalam program pemberantasan rabies.

“Tinggal Jawa Barat dan Banten yang perlu kita kawal ketat. Alhamdulillah, Subang dan wilayah Jabar serta Banten saat ini berstatus nol kasus (zero cases). Tugas kita adalah mempertahankan dan mengendalikan itu, terutama lalu lintas hewan antar wilayah, karena Jabar dan Banten ini satu kesatuan,” jelasnya.

Lebih lanjut, drh. Putut menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan pasca-vaksinasi dengan melakukan monitoring.

“Karena kalau kita melakukan vaksinasi tapi tidak ada monitoring, kita tidak akan tahu tingkat antibodinya. Jadi, harus terus dipantau untuk memastikan efektivitasnya,” tambahnya.

Selain layanan kesehatan hewan, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat luas. Di antaranya adalah lomba mewarnai yang diikuti oleh 167 anak tingkat SD-SMP, kontes kucing (Cat Show), serta lomba makan cepat untuk anjing dan kucing.

Expo hewan juga turut meramaikan acara dengan partisipasi dari 15 instansi di bawah naungan Kementerian Pertanian, yang memamerkan berbagai produk dan informasi seputar dunia hewan.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *