SUBANG – Kabupaten Subang tercatat sebagai Salah satu lumbung padi Jawa Barat. Namun, diawal tahun 2024 bahkan Subang pernah mengalami inflasi dikarenakan harga beras yang mahal.
Dalam liputan khusus Cluetoday, angka inflasi year on year mencapai angka 4,90 Dan menduduki peringkat tertinggi se – Jawa Barat.
Kondisi ini menjadi ironi, mengingat Subang merupakan daerah yang kaya akan sumber daya pertanian, terutama padi, yang seharusnya mampu menjaga stabilitas harga pangan.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Hal tersebut. Salah satunya alur panjang penjualan beras yang dikirim keluar Subang. Artinya, Subang tetap kekurangan beras Meski penghasilan para petani melimpah.
Melihat kondisi ini, calon Bupati Subang, Kang Jimat, bergerak cepat dengan meluncurkan program unggulan “Anti Lapar” yang fokus pada ketahanan pangan berbasis pedesaan.
Program ini dirancang untuk menanggulangi masalah ketahanan pangan di Subang, serta menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi inflasi yang melonjak.
Dengan program “Anti Lapar”, Kang Jimat berharap tidak hanya dapat menanggulangi inflasi di Subang, tetapi juga menciptakan ketahanan pangan yang kuat dan berkelanjutan.
Program ini dinilai sangat relevan bagi Subang, yang meskipun kaya akan potensi pertanian, masih harus berjuang menghadapi tantangan ekonomi yang diakibatkan oleh ketidakstabilan harga pangan.
Program ini diharapkan mampu membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan ketahanan pangan di Subang, sekaligus menjadi solusi konkrit untuk menekan laju inflasi yang selama ini membebani perekonomian masyarakat.(Adv/Clue)