Persamaan dan Perbedaaan Museum Gajah dan Museum Wisma Karya Subang

MUSEUM Nasional Indonesia (MNI) atau yang sering disebut Museum Gajah di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat mengalami kebakaran pada Sabtu 16 September 2023 pukul 20.00 WIB.

Kebakaran diduga dipicu konsleting listrik yang bersumber dari pendingin ruangan (AC). Akibatnya, sebanyak 6 ruangan terkena dampak kebakaran itu. Pihak MNI masih melakukan pendataan terhadap koleksi yang disimpan di ruangan yang terbakar.

Museum Gajah merupakan museum terbesar di Asia Tengggara. Di dalamnya terdapat ribuan dokumen prasejarah maupun artefak nusantara.

Museum didirikan pada zaman kolonial Belanda 24 April 1778 atas prakarsa para ilmuwan Belanda bersama pemerintah Hindia Belanda saat itu. Kemudian mereka membentuk perhimpunan bernama Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.

Di sana mereka mendiskusikan keilmuan. Pada awalnya tempat itu disebut Societeit de Harmonie. Para ilmuwan kemudian menyimpan buku-buku, manuskrip dan benda bersejarah lainnya. Kemudian terus berkembang menjadi museum hingga saat ini.

Gedung Societeit Wisma Karya Subang

Suddah menjadi ciri khas Pemerintahan Belanda saat itu, di setiap pusat kota hampir pasti didirikan tempat berkumpul para pejabat tinggi pemerintah. Gedung Societeit juga terdapat  di Kabupaten Subang.

Gedung Societeit di pusat Kota Subang itu didirikan pada masa kejayaan perusahaan asal Inggris berkuasa di Subang bernama Pamaneokan and Tjiasem Land (P n T Land). Perusahaan itu mendapat hak berusaha dan pemerintah Belanda di Subang pada tahun 1840 di bawah kendali PW Hofland.

P n T Land merupakan perusahaan yang mengolah hasil bumi perkebunan kopi, teh, kapas dan lainnya. Berbeda dengan awal mula gedung Museum Gajah, gedung Societeit di Subang menjadi tempat hiburan, berdansa dan berkoordinasi dengan 8 wilayah kademangan yang memerintah Subang saat itu.

Pada tahun 1924 gedung itu direnovasi dan diresmikan oleh Mrs WH Doukes. Kini gedung itu masih dipertahankan dan difungsikan menjadi museum. Namanya berganti menjadi Museum Wisma Karya. Menyimpan berbagai benda purbakala masa pra sejarah Kabupaten Subang.(*)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *