Petunjuk Mimpi Berujung Pembongkaran: 8 Makam Keramat Palsu di Cianjur Diungkap

Cianjur — Warga Kampung Barilimus, Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, membongkar delapan makam yang dianggap keramat namun belakangan diketahui palsu. Aksi ini dilakukan secara gotong royong bersama aparat desa, TNI, Polri, dan Satpol PP sebagai bentuk keresahan atas praktik yang dinilai menyesatkan masyarakat.

Pembongkaran berlangsung pada Selasa (15/4/2025) dan Rabu (16/4/2025) setelah muncul kecurigaan masyarakat mengenai keaslian makam-makam tersebut. Menurut Kepala Desa Cikancana, Nanang, delapan dari sembilan makam yang berada di lokasi tersebut bukanlah makam sebenarnya. Melainkan tumpukan batu yang dibentuk menyerupai nisan tanpa adanya jenazah di dalamnya.

“Setelah melalui proses musyawarah antara pemerintah desa dan para tokoh masyarakat, kami memutuskan untuk membongkar delapan makam tersebut agar tidak menyesatkan masyarakat, khususnya dalam hal keyakinan dan akidah,” kata Nanang, mengutip dari tanganrakyat.id, Rabu (16/4/2025).

Makam Leluhur Tetap Dibiarkan

Nanang menambahkan, satu-satunya makam yang tetap dibiarkan adalah makam Eyang Sa Wadah yang diyakini sebagai leluhur oleh warga setempat. Ia mengungkapkan bahwa delapan makam tambahan itu mulai muncul sejak 2022. Dibangun oleh sejumlah orang yang mengaku mendapat petunjuk melalui mimpi.

“Awalnya satu makam, lalu tiba-tiba menjadi sembilan. Setelah ditelusuri, ternyata delapan di antaranya dibuat oleh sejumlah warga yang mengaku mendapatkan petunjuk melalui mimpi,” ujar Nanang, mengutip dari sinpo.id.

Warga yang membangun makam berasal dari berbagai wilayah seperti Padarincang, Cipanas, dan Ciwalen. Mereka mengklaim sebagai tokoh agama dan menyebut makam-makam itu sebagai makom atau patilasan yang didapat melalui “ilafat” atau petunjuk gaib.

Namun, ketiadaan bukti sejarah dan kejelasan asal-usul memicu kekhawatiran akan penyimpangan akidah. Camat Sukaresmi, Latif Ridwan, menyatakan bahwa langkah pembongkaran diambil sebagai tindakan preventif.

“Kami khawatir ini menyesatkan warga. Karena itu, kami berkoordinasi dengan Forkopimcam dan tokoh masyarakat untuk melakukan pembongkaran,” jelasnya.

Para Pembuat Makan Tak Keberatan Dibongkar

Sementara itu, Kapolsek Sukaresmi, Hadi Kurniawan, menyebut bahwa para pembuat makam tidak keberatan dengan pembongkaran tersebut.

“Mereka mengaku itu bukan makam, tapi makom atau patilasan. Namun saat ditanya lebih lanjut, mereka tidak bisa menjelaskan secara jelas siapa yang dimaksud dalam masing-masing ‘makom’ tersebut,” katanya.

Anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Sukaresmi, H. Ade, juga memberikan tanggapannya. Ia menilai fenomena ini sangat berbahaya jika tidak ditangani serius.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap berpegang pada ajaran Islam yang benar. Jangan mudah percaya pada fenomena mistik yang tidak memiliki dasar syar’i,” ungkap H. Ade, dikutip dari sudutpandang.id.

Pemerintah Desa Cikancana mengapresiasi langkah warga yang telah bertindak berdasarkan musyawarah. Dan berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk lebih selektif terhadap informasi yang menyangkut kepercayaan dan spiritualitas. Kepala Desa Nanang juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan praktik serupa.

“Kalau memang ada makam atau tempat yang keramat, harap dilaporkan dulu ke pihak-pihak terkait, agar kebenarannya bisa dipastikan terlebih dulu dan tidak menyesatkan orang lainya, atau merusak akidah,” tegasnya.

Pemerintah desa kini meningkatkan pengawasan di area Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat dan menegaskan bahwa lokasi tersebut tidak boleh disalahgunakan sebagai tempat ziarah yang menyimpang dari ajaran agama.(clue)

Baca juga : https://cluetoday.com/imbas-tarif-trump-rupiah-sentuh-level-terendah-rp17-000-us-di-pasar-ndf/

Follow kami : https://www.instagram.com/cluetoday_?igsh=MWU2aHg0a3g2dHlvdg==

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *