Pidato Lengkap Jokowi dan Gus Yahya di Momen Bersejarah 1 Abad NU

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato di resepsi 1 Abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur.

RESEPSI Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2) dihadiri para petinggi Republik Indonesia. Dibuka oleh Presiden Joko Widodo, dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan para menteri.

Para petinggi TNI, Polri dan partai politik pun ramai-ramai hadir di puncak acara ormas terbesar Islam di dunia itu. Acara ini terasa spesial karena NU berusia 100 tahun atau 1 abad. Didirikan pada 16 Rajab 1344 H atau 26 Januari 1926 dan kini sudah menginjak 1444 H.

Di momentum itu, Presiden Jokowi berpesan agar NU memperhatikan regenerasi dan menguasai teknologi. Menurutnya, pemerintah mengapresiasi segala upaya PBNU berkontribusi pada peradaban dunia.

Pidato lengkap Presiden Jokowi:

Bersyukur atas peran NU untuk bangsa dan negara. Selama satu abad NU telah memberikan warna luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia.

Keislaman dan Keindonesiaan, Keislaman dan Kebangsaan, Persatuan dan kesatuan serta Kerukunan dalam Keberagaman

Para kyai, hadirin yang saya hormati. Memasuki abad kedua. insa Allah NU akan tumbuh semakin kokoh. Menjadi teladan dalam Keberislaman yang moderan, memberikan contoh hidup adab Islam yang baik, menjunjung akhlakul karimah dan adab ketimuran. Tata krama, unggah ungguh, etika yang baik dan adab yang baik. Dan menjaga toleransi, menjaga persatuan, kegotongroyongan serta terus mengikuti perkembangan zaman.

Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia. NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Pemerintah menghargai upaya PBNU untuk membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia.

Sebagai organisasi yang mengakar kuat di masyarakat, NU telah menghadapi berbagai tantangan, pandemi, gerakan radikal, menjaga dari politik identitas dan ekstremisme.

Para kyai dan hadirin yang terhormat, NU harus terdepan membaca gerak zaman, membaca perkembangan teknologi dan transformasi ekonomi. Tatanan sosial yang adil dan beradab.

Saya berharap lembaga pendidikan di NU agar mempersiapkan nahdiyin-nahdliyin muda yang menguasai Iptek terbaru, menguasai teknologi digital yang berkembang pesat dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul.

Selain itu, saya juga berharap agar NU merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda agar tetap mengakar kuat pada tradisi dan adab ahlussunah waljamaah. Dan terus menguasai pengetahuan dan teknologi.

Semoga momenetum abad kedua NU ini menjadi penanda kebangkitan baru NU. Memperkokoh keislaman dan keindonesiaan. Meningkatkan kesejahteraaan umat. Serta membangun masa depan Indonesia yang maju dan bermartabat.

Sementara Ketua Umum PBNU Yahya Chalil Staquf atau yang karib disapa Gus Yahya dengan lantang, berkali-kali mengucapkan selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama.  Menurutnya, usia satu abad NU adalah hasil tirakat para ulama dan semua yang mencintai NU.

Dengan nada suara tinggi dan bergetar. Ia mengajak semua pihak bersyukur agar mendapat berkah dan mendapat keridhaan Allah.

Berikut pidato lengkap Gus Yahya:

Satu Abad ini adalah satu abad riyadhoh. Satu abad tirakat. Tirakat dari wali-wali. Tirakat dari para kyai. Tirakat dari segenap pecinta Nahdlatul Ulama. Yang dalam keadaan apapun, tidak pernah berhenti meyakini. Bahwa berkah NU adalah bekal masa depan yang lebih mulia bagi kita semua.

Tidak pernah berhenti meyakini. Bahwa Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha Allah, diberkahi oleh Allah untuk menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia. Bagi ummat manusia.

Tidak pernah berhenti meyakini bahwa dalam keadaan apapun pertolongan Allah akan senantiasa bersama kita. Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa. Mendigdayakan Nahdlatul Ulama.

Hari ini kita melangkahkan kaki, memasuki gerbang abad kedua Nahdlatul Ulama. Tidak ada yang lebih patut untuk kita lakukan, pada kesempatan seperti ini. Selain syukur. Syukur kepada anugerah Ilahi. Tabarruk dengan khidmah sekuat-kuatnya.

Khidmah dengan kerja keras. Khidmah dengan lebih cerdas. Khidmah dengan sepenuh ikhlas. Untuk mendapatkan bagian dari barokah raksasa itu bagi diri kita masing-masing.

Pak Jokowi dan Ibu, Sugeng Rawuh. Selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama. Para Kyai, para Nyai, para ulama, selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama. Para tamu, para hadirin, selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama.

Banser, Selamat Datang di Abad Kedua Nahdlatul Ulama. Muslimat, Fatayat, Pagar Nusa, Ishari, banon-banom, kader-kader NU, selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama.

Warga NU, pecinta-pecinta NU yang aku cintai, selamat datang di abad kedua Nahlatul Ulama.

Indonesia selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama. Dunia, selamat datang di bad kedua Nahdlatul Ulama. Oh universe, welcome to the second century of Nahdlatul Ulama. Ayyuhal alam, ahlan wasahlan wa marhaban bi hudurikum, filqorni atsanii li nahdlatil ulama.  

Wahai abad kedua, wahai abad kedua, rengkuhlah kami dalam berkah. Dalam harapan. Dalam prasangka baik, akan ridha Allah, pertolonmgan Allah. Yang Maha Rahman. Yang Maha Esa.

Ada yang berbeda dari momen resepsi satu abad NU. Menteri BUMN Erick Thahir didapuk menjadi ketua panitia. Mengenakan jaket Banser Erick memberikan laporan panitia kepada Presiden Jokowi. Sejumlah pengamat menilai, Jokowi sedang meng-endorse Erick Thahir ke warga Nahdliyin. “Ini sebuah titipan, tapi ini adalah simbol, bagaimana Nahdliyin bila diberi kesempatan, nahdliyin siap berkarya untuk nusa dan bangsa,” kata Erick.(redaksi)

By Redaksi

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *